Securitynews.co.id. PALEMBANG – Acara PUNCAK ROADSHOW Literasi dan Inklusi Keuangan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2022 dengan mengusung Tema “INKLUSI KEUANGAN MENINGKAT PEREKONOMIAN SEMAKIN KUAT” dilaksanakan di Hotel Swarna Dwipa Palembang, Sabtu (29/10/2022) Siang.
Kepala Bagian kemitraan Dan Pengembangan Ekonomi Keuangan Daerah Sumatera Selatan Andes Novita Sari mengatakan, bahwa kegiatan Hari ini Adalah Kegiatan puncak ROADSHOW Literasi dan inklusi keuangan tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Bentuknya ini ROADSHOW Literasi dan Inklusi Mengenai Produk dan Layanan Jasa Keuangan Khususnya terkait dengan Kredit Usaha Rakyat Dan Pembiayaan Ultra Mikro Kepada UMKM serta produk satu rekening satu pelajar melalui produk simpanan pelajar.
“Nah kegiatan ROADSHOW ini kita sudah mulai dari bulan Agustus kesemua 17 kabupaten kota, terakhir kemaren di kabupaten OKU TIMUR hari ini sebagai puncaknya di tutup untuk level Provinsi Sumatra Selatan, dan kesemua yang terlibat itu adalah semua anggota TPKAD baik itu pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten kota, instansi vertikalnya ada OJK, Bank indonesia, ada juga Dirjen Pembendaharaan, Lembaga Jasa Keuangan, baik perbankan pasar modal dan industri keuangan non Bank jadi semuanya terlibat dalam kegiatan peningkatan literasi dan inklusi keuangan,” ujarnya.
Output yang kita harapkan masyarakat itu lebih mengenal lebih memahami yang namanya produk dan layanan jasa keuangan, yang formal tentunya. diantaranya KUR dan Rekening pelajar tadi, dengan KUR ini kan program pemerintah yang yang sanggat membantu masyarakat dalam khususnya UMKM dari sisi permodalan, karena bentuk bantuan itu dari sisi subsidi bungga jadi yang harusnya bungganya mungkin dari 12 sampai dengan 18% di dukung oleh pemerintah sehingga semua masyarakat bisa menerimanya bungganya cuma bunganya 6% saja.
“Dan dari pihak ketiga yang dilibatkan dalam hal ini adalah semua perbankan, tapi kegiatan dalam ROADSHOW ini yang di libatkan adalah Bank Sumsel Babel, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BRI, Bank Syariah indonesia, BPR Sumsel, PT. Permodalan Nasional Madani (PNM), PT. Pegadaian.
Lanjut Andes, UMKM saat ini sudah memenuhi semua sektor, baik itu dari sektor pertanian, perikanan, perdaganggan, kemudian perternakan, yang di utamakan intinya semua.
Dan mengenai suku bungga KUR yang Sudah di tetapkan Oleh pemerintah 6%,, jadi dari nilai sampai dengan 500.000.000 (Lima Ratus Juta) itu suku Bungganya 6%. Dan sesuai ketentuan dari menteri perekonomian KUR nyan itu dari 100.000.000 (Seratus Juta) itu tidak ada agunan tambahan.
“Dan buat seleksi atau sarat- saratnya di permudah cukup potokopi identitas, kemudian bisa menunjukan bahwa dia memiliki kegiatan usaha, dan yang paling penting itu dia tercatat kolektibitas kredit itu lancar, dan yang paling penting uangnya itu buat modal usaha yang bukan untuk konsumtip,” tegas Andes.
Terakhir Andes mengatakan memberikan pesan khusus buat para calon Nasabah/Debitur. ”Kalau memang membutuhkan Akses permodalan Akseslah ke lembaga jasa keuangan yang memang formal, karena saat ini pemerintah sudah menghadirkan program kredit pembiayaanya itu melalui kredit KUR dengan suku bungga 6% dan bisa di manfaatkan, dan terakhir pesan Andes hindari saja akses permodalan melalui lembaga keuangan yang ilegal, dari pada pinjam ke rentenir ataupun pinjam pinjol ilegal bungganya besar mending ada KUR 6% sudah pasti lembaga jasa keuanganya resmi bunganya sudah pasti lebih murah,” tukasnya.
Laporan : Sandy
Posting : Imam Gazali