Listrik Padam, YLKI Sumsel Buka Posko Pengaduan

PALEMBANG, Securitynews.co.id | Listrik yang padam selama empat hingga enam jam pada Senin (5/7/2022) malam menyebabkan hampir seluruh daerah di Sumatera Selatan gelap gulita dan mengakibatkan aktifitas masyarakat terganggu.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumatera Selatan membuka posko pengaduan bagi masyarakat konsumen PLN yang terdampak dari gangguan listrik. Tidak hanya bagi rumah tangga dan pelaku usaha yang tidak memiliki genset, dampak listrik padam juga dirasakan pengguna LRT yang terpaksa dievakuasi karena mogok saat perjalanan.

Ketua YLKI Sumatera Selatan, RM Taufik Husni, mengungkapkan, pihaknya membuka posko pengaduan kepada masyarakat yang merasa dirugikan akibat dampak dari gangguan listrik untuk melakukan gugatan hukum sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam UU Perlindungan Konsumen.

“Siapapun yang merasa dirugikan akibat blackout dapat dilaporkan kepada kami sehingga dapat dilakukan upaya yang patut dan layak. Bisa gugatan class action atau gugatan perdata,” ujar Taufik dalam keterangannya kepada wartawan di Palembang, Selasa (5/7/2022).

Taufik mengatakan, apa pun alasannya masyarakat sebagai konsumen berhak untuk menerima aliran listrik secara terus menerus, sementara PLN berkewajiban untuk melakukan pemeliharaan guna memastikan tidak ada gangguan listrik yang dialami pelanggan.

“Menurut catatan kami, ini sudah keenam kalinya gangguan listrik berskala besar dalam tiga dekade terakhir. Kali ini dampaknya luar biasa, tidak hanya Sumsel tapi Jambi dan Bangka juga dikabarkan terkena gangguan. Perkiraan kami kerugian konsumen bisa mencapai milyaran rupiah,” cetus Ketua Badan Advokasi Hukum Partai Nasdem Sumsel ini.

Pria yang akrab disapa TAHU ini menuturkan, PLN harus menjelaskan kepada publik penyebab dari gangguan listrik. Informasi yang transparan dari PLN dinilai sangat penting karena menyangkut nama baik daerah, terlebih pada saat yang sama sedang berlangsung hajatan besar FORNAS VI di Sumsel.

“Harusnya (blackout, red) ini sudah bisa diantisipasi agar tidak terjadi,” tandasnya.

PLN Lakukan Investigasi

Sementara itu, pihak PLN dalam keterangannya kepada wartawan mengaku sedang melakukan investigasi untiuk mencari tahu penyebab gangguan trip Saluran udara Tegangan Tinggi Transmisi Jalur Lahat-Bukit Asam yang menyebabkan 2,5 juta pelanggannya di Sumsel, Jambi dan Bangka terdampak.
“Investigasi saat ini masih berlangsung. Indikasinya disebabkan oleh cuaca tapi kami belum bisa memberi penjelasan lebih jauh,” jelas Plh General Manajer Unit Wilayah Induk PLN WS2JB, Adhi Herlambang.

Terkait pelaksanaan FORNAS, pihak PLN pun memastikan telah melakukan antisipasi dengan menyiapkan genset guna pelaksanaan event tidak terganggu.

“Memang sempat terganggu sebentar, tapi untuk FORNAS kami sudah siapkan genset sebagai back up,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *