Securitynews.co.id, KAYUAGUNG- Beredarnya kabar adanya buaya yang muncul di wilayah Serigeni dan Tanjung Serang di Sungai Komering Kayuagung Kecamatan Kayuagung Kab. OKI ternyata bukanlah berita hoax.
Kemunculan buaya di Sungai Komering Kayuagung tersebut dikaitkan oleh masyarakat Desa Tanjung Serang dan sekitarnya merupakan penjelmaan dari Buyut atau Puyang yang terkenal di daerah Tanjung Mayan Desa Teloko-Tanjung Serang.
Kopot (45) saat dibincangi dilokasi di Dusun 1 Desa Tanjung Serang dimana buaya tersebut sering muncul mengatakan, kemunculan buaya ini sudah 2 minggu ini. ‘’Biasanya muncul di tengah sungai, hari ini muncul di pinggir sungai di seberang sana, sambil menunjuk buaya yang sedang muncul. Buayanya berwarna agak kuning kecoklatan. Kemarin-kemarin muncul buaya warna agak putih dan ada yang berwarna hitam,’’ terangnya, Sabtu (9/11).
Kemunculan buaya ini, selain setiap hari banyak warga lainnya menonton dan menyaksikan, juga membawa berkah tersendiri bagi warga setempat dengan membuat tempat berjualan es dan makanan lainnya.
Mengenai kemunculan buaya tersebut, hingga saat ini tidak mengganggu warga, karena hal tersebut sepertinya hal yang biasa. ‘’Sebab kalau dikaitkan dengan cerita turun-temurun, ya itu buaya penunggu Danau Teloko yang dikenal dengan Keramat Tanjung Mayan. Namun sejak kemunculan buaya tersebut, warga juga waspada dan banyak yang menjauhi aktivitas di sungai tersebut karena takut dimangsa,’’ tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Direktorat Jenderal Konservasi SDA dan Ekosistem Balai Konservasi SDA Sumsel melalui Koordinator Tim Penanganan Konflik Manusia dan Satwa Liar Balai Konservasi SDA Sumsel Donny Priana Muslihat didampingi Lukman selaku Anggota Balai Konservasi SDA Sumsel beserta rekan lainnya saat dikonfirmasi di lapangan mengatakan. ‘’Hari ini Jumat tanggal 8 November 2019 untuk sementara kami melakukan survei pendahuluan meninjau langsung ke lapangan, sebelumnya kita tahu dari medsos, youtube, dan lain-lain,’’ ujarnya.
Lanjutnya, fenomena seperti ini merupakan hal yang alami, biasanya di musim seperti saat ini. ‘’Buaya biasanya melepaskan hormon peromon untuk menarik buaya betina guna melangsungkan perkawinan dan biasanya tidak lebih dari dua minggu sudah meninggalkan atau menjauh dari lokasi semula. Namun entah mengapa ini buayanya nyangkut di sini. Kita akan pantau dan lihat perkembangannya. Kalau sudah lebih dua minggu akan kita pindahkan ke tempat penangkaran, kita tangkap dengan cara dijaring, tadi kita sudah koordinasi dengan Plh Kades Tanjung Serang, dari LPM Pak Ismail, tidak keberatan kalau digiring dan dipindahkan ke Lebak Teloko. Namun tidak memungkinkan, opsi terakhir disetrum pakai genset untuk dibuat pingsan,’’ jelasnya.
Kalau sudah tertangkap rencananya akan dibawa ke Tanjung Rancing di belakang Kantor Pemda OKI. ‘’Itupun jika memungkinkan. Kalau tidak, ya kita bawa ke Jalur 1-21 di Suaka Margasatwa Air Sugihan OKI dan untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan, kita pasang baleho pemberitahuan “Perhatian !!! Daerah Rawan Buaya, Berhati-hati beraktivitas di sungai,” paparnya.
Dari pantauan wartawan ini di lapangan, terlihat anggota Sat Pol.PP dan anggota Damkar OKI turun ke lapangan dan juga masyarakat yang menyaksikan kemunculan buaya yang dianggap keramat tersebut. Dan terlihat jelas buaya muncul dan kemunculannya tidak berpindah, tetap di area semula yakni di aliran Sungai Komering Kayuagung tepatnya di Dusun 1 Desa Tanjung Serang Kec. Kayuagung di depan Bangunan Sarang Burung Walet warga Tanjung Serang dan hingga saat ini belum berhasil tertangkap.
Sumber : Kliksumatera.com
Editor/Posting : Imam Ghazali