Securitynews.co.id, PALEMBANG – Kepala Dinas Badan Pengawasan Obat dan Makanan Kota Palembang Hardaningsih saat melakukan sosialisasi dan pemasangan stiker juga memberikan celemek dan topi bagi pedagang yang dianggap memenuhi standar di PIM Mall Palembang, Jumat (21/02/20).
Saat diwawancarai awak media di sela sela sosialisasi kegiatannya Hardaningsih mengatakan, hari ini sebenarnya bukan sidak, tapi menempelkan stiker pada tempat penjualan pangan olahan siap saji, di bagian lapak-lapak yang ada di PIM yang sudah diaudit dan sudah dites.
“Jadi mereka aman tidak ada bahan berbahaya lainnya, makanya kita memberikan stiker. Dan sertifikatnya nanti akan kita susulkan apabila sudah ditandatangani oleh Ibu Wawako,” ucapnya.
“Sosialisasi hari ini sebenarnya kelanjutan dari yang kemarin yang waktu kita plot project di BKB di bulan Januari dan Februari ini kita sudah melakukan pemetaan terhadap restoran, waralaba, warung sebanyak 195 sarana dan itu ada di Opi Mall, PIM, serta Pempek 26 Ilir dan kuliner yang ada di Jalan Merdeka,” sambungnya.
Dari 195 yang sudah diaudit, ada 126 sarana dan ada juga yang masih belum memenuhi syarat karena tidak higienis dan sanitasinya belum memenuhi syarat.
“Kita akan mendatangi kembali, di Opi Mall ada 75 yang memenuhi syarat, 51 sarana lagi di Opi dan PIM, totalnya adalah 126 sarana, terdiri dari 123 yang sudah diaudit dan ada 3 yang belum memenuhi syarat, itu 3 sarana sanitasinya masih kurang. Makanya mereka harus memperbaiki sebelum nanti kita berikan stiker dan sertifikat,” tegasnya.
Mereka harus higienis, bersih, tidak jorok tempatnya. Juga alat masak dan proses, serta orangnya semua itu harus bersih. Lalu, kedua aman tidak menggunakan bahan-bahan yang berbahaya/yang dilarang.
“Misalnya seperti formalin atau boraks atau pewarna yang dilarang. Caranya kita ukur dengan tes uji cepat, itu akan ketahuan bahwa kalau memang tidak ada yang mengandung boraks dan formalin maupun pewarna yang dilarang. Jadi bisa kita nyatakan aman,” jelasnya.
Selain stiker juga akan diberikan sertifikat. Sertifikat itu sebelumnya dari Sinergi BPOM dengan Pemkot. ”Jadi nanti sertifikat itu akan ditandatangani oleh Kepala Balai dan Ibu Wakil Walikota, baru nanti akan kita berikan setelah selesai ditandatangani,” paparnya.
Selain itu, juga secara simbolis diberikan perangkat kebersihan yang higienis berupa celemek, topi, dan sarung tangan. “Target di tahun 2020 kita menargetkan 600, tetapi kalau misalnya nanti Ibu Nur Aini masih punya anggaran dan masih ada waktu untuk turun pasti akan lebih dari target yang kita targetkan,” jelasnya.
Sebenarnya tidak ada kendala apapun karena semua ini didukung dari pemerintah kota sangat kondusif. ”Kita sudah mempunyai SK Walikota untuk menjamin keamanan pangan olahan siap saji. Kita menyertifikasi dan sosialisasi berjalan terus, pada saat pemetaan kita kasih sosialisasi. Kemudian kita targetkan dalam setahun itu 600 mudah-mudahan bisa lebih,” pungkasnya.
Laporan : Dewi
Editor/Posting : Imam Ghazali