Wabup Slamet Hadiri HUT ke-68 Bidan Indonesia Cabang Banyuasin

Securitynews.co.id, BANYUASIN- Wakil Bupati Banyuasin H Slamet Somosentono, menghadiri acara Hari Ulang Tahun ke-68 Ikatan Bidan Indonesia Cabang Banyuasin dan membuka Seminar Bidan yang diselenggarakan di Gedung Graha Sedulang Setudung, Rabu (11/12).

Pakde Slamet dalam sambutannya menegaskan bahwa mengingat pentingnya peran para bidan di tengah – tengah masyarakat, maka bidan haruslah memiliki skill yang baik dan juga profesional.

“Proses Zaman itu bergerak ke depan, tadi saya singgung bidan ini dukun bayi. Nah proses ini sudah tidak ada lagi. Bidan ini dituntut mempunyai skill yang baik, setelah mempunyai skill baru ke tahap profesional,”ujarnya.

Menurut Pakde Slamet, isu di dunia kesehatan yang sampai saat ini masih hangat dibicarakan yaitu kasus kematian ibu melahirkan. Di Indonesia sendiri pada tahun 2016 masih tinggi, ada 305 per 100 kelahiran yang hidup. Artinya dalam setiap 1,5 jam ada 1 ibu melahirkan yang meninggal.

Di Kabupaten Banyuasin sendiri, lanjut Wabup, kematian Ibu melahirkan masih menjadi pekerjaan rumah semua pihak. Pada tahun 2017 terjadi 18 kematian ibu melahirkan, menurun di tahun 2018 menjadi 15 kasus. Hingga saat ini masih ada 15 kasus kematian dari 16.000 lebih kelahiran hidup yang ada.

“Ini menjadi tugas berat dan memerlukan peran banyak pihak, karena dalam rencana pembangunan jangan menengah nasional (RPJMN) 2014 – 2019 pemerintah menargetkan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dari 305/100 ribu angka kelahiran hidup menjadi 276/100 ribu angka kelahiran hidup,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata Pakde Slamet, kalau bidan menggeluti bidang ini setiap hari, kemudian menciptakan profesionalitas, maka ini wadah dari profesi yang akan berkembang sehingga kasus kematian ibu dan anak yang baru dilahirkan bisa ditekan.
Karena perannya bidan ini sangat luar biasa dalam mencegah kasus kematian ibu dan anak saat melahirkan, mulai dari memperhatikan gizi sejak dalam kandungan hingga masa menyusui bagi bayi.

“Sejak dalam kandungan gizi anak harus diperhatikan supaya lahir tidak cacat dan kecil atau pun mempunyai kelainan hingga masa menyusui juga harus dipantau oleh para bidan. Dari dini di dalam kandungan sudah dihitung dan gizi harus diperbaiki sehingga nantinya bisa menghasilkan SDM yang berkualitas. Ini Merupakan wujud Banyuasin Cerdas,” tandasnya.

Laporan             : Deni
Editor/Posting : Imam Ghazali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *