Segera Bergulirnya Liga Satu di Jatim Tanpa Penonton dan Supporter

Securitynews.co.id, SURABAYA- Rencana bergulirnya kembali Liga Satu ini juga akan berlangsung bersamaan dengan pilkada serentak di Jatim yang akan diselenggarakan pada 9 Desember 2020 mendatang.

Beberapa daerah di Jatim yang akan mengikuti pilkada serentak di antaranya, Surabaya, Lamongan, Malang, Sidoarjo, dan Kediri.

Liga satu sepak bola Indonesia direncanakan akan di mulai tanggal 1 Oktober 2020 tahun ini. Harapannya, dapat mengobati rasa rindu masyarakat di Indonesia di masa Pandemi Covid-19.

Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran mengungkapkan, digulirnya Liga Satu juga perlu diperhitungkan, karena puncak tahapan pilkada itu dimulai di bulan November sampai dengan tahapan inti di tanggal 9 Desember. Pasalnya, bergulirnya Liga nanti bersamaan dengan tahapan inti pilkada.

“Pada prinsipnya Polda Jawa Timur siap melaksanakan apa yang menjadi kebijakan Mabes Polri. Nantinya, kami juga akan memberi masukan ke Mabes Polri mengenai hal tersebut,” jelas Fadil, Selasa (1/9/2020).

Berikutnya mengenai lapangan, untuk sementara lapangan Persebaya tidak bisa digunakan, karena masih dilakukan renovasi untuk persiapan Piala Dunia U-21, yang mungkin juga bisa menjadi pertimbangan.

Kapolda juga memaparkan mengenai jadwal setiap pertandingan antara club satu dengan club yang lain juga bisa dianalisa betul agar semua berjalan kondusif. Karena dinamika pertandingan meskipun tanpa penonton maupun suporter, mereka sangat mencintai klub mereka masing masing.

“Jawa Timur saat ini dalam situasi sangat kondusif tidak ada hal-hal yang menonjol yang terjadi. Ini yang menjadi penekanan kami, sementara itu, Jawa Timur merupakan Provinsi dengan angka komulatif Covid-19 nomor dua di Indonesia,” tambahnya.

Sementara itu Direktur Utama PT. liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadiyan Lukita menyampaikan, jika Liga Satu akan berlanjut mulai 1 Oktober sampai 28 Februari 2021.

Bergulirnya kembali Liga Satu ini bukan mulai dari awal, tentunya juga akan berbeda formatnya karena ada unsur pandemi Covid-19. Dimana salah satu persyaratannya adalah digelar tanpa penonton dan suporter, dan akan ditayangkan di televisi sehingga suporter bisa menonton di rumah.

“Karena masa Pandemi Covid-19. Jadi suporter dan penonton bisa menyaksikan di tayangan televisi saja,” kata Akhmad Hadiyan Lukita.

Sementara untuk pemain setiap klub akan mendapatkan swab test, untuk menghindari klaster baru di persepakbolaan Indonesia. Dan ini unsur kesehatan yang juga menjadi perhatian serius. “Jika ada pemain yang terindikasi Covid-19 akan dilalukan isolasi,” tandas Akhmad Hadiyan

Laporan : Redho
Editor/Posting : Imam Ghazali