Securitynews.co.id, PALEMBANG- Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak yang besar bagi sektor perekonomian. Hal ini membuat Indonesia berada di ambang resesi akibat pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2020 berada di angka minus 5,32 persen. Bahkan baru-baru ini Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksikan, pada kuartal III perekonomian Indonesia kemungkinan akan mengalami kontraksi minus 2,9 persen hingga minus 1,1 persen. Angka kemiskinan dan pengangguran pun meningkat seiring banyaknya perusahaan dan usaha mikro yang gulung tikar. Krisis pangan pun dikhawatirkan terjadi sebagai dampak langsung dari kondisi tersebut.
Melihat problematika yang terjadi, lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap bersama Global Wakaf menginisiasi sebuah program untuk mendukung perjuangan para pelaku usaha mikro dan petani di berbagai wilayah Indonesia, tak terkecuali Sumatera Selatan. Program tersebut memanfaatkan peran Wakaf, yaitu melalui program Wakaf Modal Usaha Mikro (WMUM).
Pada peluncurannya, ACT cabang Sumatera Selatan menggandeng Mushola Al Hijrah Merah Mata sebagai salah satu mitra yang nantinya akan membantu Global Wakaf ACT untuk mendampingi para penerima manfaat WMUM yang ada di Desa Merah Mata, Banyuasin. Selain mendapatkan bantuan modal usaha, para penerima manfaat juga akan diberikan pembinaan dan bimbingan spiritual.
“Program berbasis wakaf ini nantinya akan ditujukan kepada masyarakat pengusaha mikro, agar mereka usaha yang mereka miliki dapat terus bertahan di masa pandemi saat ini tanpa perlu terjerat riba maupun pinjaman yang memberatkan,” jelas Deni Marlesi selaku Kepala Cabang ACT Sumsel.
Skema bantuan wakaf modal usaha tersebut berupa dana wakaf bergulir. Para penerima manfaat yang telah menerima wakaf modal dapat mengembalikan dana wakaf tersebut ketika sudah dianggap mampu mengembalikannya tanpa adanya bunga sedikit pun.
Ditemui saat peluncuran wakaf modal, Drs. H. Lukman selaku Kadin DPK UKM Kab. Banyuasin mengatakan bahwa ia mengapresiasi program yang diinisiasi oleh Global Wakaf ACT ini, “Saya mewakili Kabupaten Banyuasin dalam hal ini turut mendukung gerakan Wakaf Modal yang dibuat oleh ACT, tentunya program ini sama sekali tidak akan membebani warga karena sistem wakaf modal yang diberikan justru akan membuat usaha warga berkelanjutan,” katanya.
Sebanyak 10 orang dari Kelompok Tani Melati Jaya, Desa Merah Mata hari ini mendapatkan bantuan wakaf modal usaha sebesar Rp 2.000.000/orang dari Global Wakaf ACT Sumsel.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih atas berbagai bantuan dari Global wakaf ACT Sumsel. Insya Allah wakaf modal usaha ini akan sangat bermanfaat bagi kami petani Desa Merah Mata, lumayan untuk tambahan beli pupuk apalagi di musim pandemi saat ini ya agak sulitlah usaha tani ini,” sahut Herman selaku Ketua Kelompok Tani Melati Jaya.
Laporan : Akip
Editor/Posting : Imam Ghazali