Securitynews.co.id, PALEMBANG- Progres pembangunan Lima lantai rumah susun (rusun) berfasilitas dua lift yang diperuntukkan untuk tempat tinggal para ASN Kejati Sumsel berdiri di tanah seluas 4,772 meter persegi, dengan kapasitas 72 unit hunian tipe 36 yang bisa menampung sebanyak 288 orang. Berada di Jalan Ade Irma Suryani atau seberang Kantor Gubernur Sumsel. Progres pembangunan sudah dimulai sehingga diperkirakan tuntas pada tahun 2022.
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sumatera V, Ir A Darwis MM didampingi Kasi Pelaksana Wilayah I Balai P2P Sumatera V, Yusra Dwiyani, ST mengatakan, pengerjaan rusun bagi ASN Kejati Sumsel merupakan program Kementrian Perumahan yang usulannya sejak awal tahun 2021 sudah disetujui. ”Dananya pun sudah siap, makanya langsung kita bangun,” kata Darwis di ruang kerjanya, Kamis (7/10/2021).
Darwis menjelaskan, di setiap hunian akan diberikan fasilitas seperti perabot lengkap, mulai dari sofa, kursi makan, tempat tidur hingga lemari. Proses pengerjaannya sendiri dilakukan selama dua tahun dengan anggaran multiyears yang bersumber dari APBN sebesar Rp 33 miliar, tahap I sebesar Rp 6,673 miliar.
Lanjut Darwis, bangunan yang terdiri dari lima lantai dan satu lantai bagian atap. Di setiap lantainya fungsinya berbeda-beda, Lantai satu akan berfungsi untuk lobi, unit hunian, ruang serbaguna, musola dan toilet umum. Sedang di lantai dua untuk ruang office, ruang pengelolaan dan unit hunian. Untuk lantai tiga hingga lantai lima khusus untuk unit hunian dan lantai paling atas atau atap untuk peletakan tanki air.
”Untuk tiap lantai masing-masing memuat 15 unit hunian, kecuali lantai satu dan dua yang hanya memuat 12 unit hunian. Masing-masing hunian terdiri dari dua kamar, ruang tamu, dapur dan kamar mandi serta toilet. Kami hanya sebagai pelaksana pembangunan saja dan jika pengerjaannya sudah tuntas maka akan dilakukan proses serah Terima hibah ke pihak Kejati Sumsel. Mereka nantinya harus membentuk badan pengelola hibah yang akan jadi pengelola Rusun tersebut, mekanisme pengelolaannya nanti badan pengelola ini sebagai operasional untuk peruntukkan rusun tadi, apakah nanti sistem sewa atau bagaimana,” paparnya.
Menurut Darwis, rusun ini baru pertama kali dibangun di Palembang yang peruntukkannya untuk ASN. Selama ini, rusun yang sudah ada seperti di Kasnariansyah dan di kawasan Kertapati diperuntukkan untuk masyarakat umum.
Hingga saat ini, Balai juga sedang melakukan pengerjaan beberapa rusun, seperti rusun bagi ASN OKU Timur dengan anggaran Rp 3,886 miliar dan rusun untuk Santri Ponpes Kunjungan Sayid Hanim OKU Timur dengan anggaran Rp 2,643 miliar. Pengerjaan dua rusun itu sudah tuntas semua.
Sementara untuk pembangunan rusun bagi ASN PUPR BBWS Sumatera VIII Kabupaten Banyuasin dengan alokasi dana Rp 31,104 miliar, rusun untuk Santri Pondok Pesantren SMP dan SMA Bait Al-Quran Kayu Agung OKI dengan serapan anggaran Rp 5,654 miliar, rusun untuk mahasiswa Unsri di Ogan Ilir dengan dana Rp 14,566 miliar sedang dalam proses pengerjaan. Adapun total anggaran yang bersumber dari APBN untuk pembangunan enam rusun tersebut totalnya capai Rp 63,52 miliar dengan pola pembangunan multiyears. ”Jadi tahun ini ada enam rusun yang sedang kita kerjakan di Sumsel,” bebernya.
Masyarakat bisa melakukan pengajuan usulan untuk rusun ke pemerintah melalui Kementrian Perumahan namun satu yang harus diingat adalah kepemilikan legalitas tanah yang wajib dipunyai. Usulan itu bisa dari intansi pemerintahan atau instasi pendidikan atau kesehatan tapi wajib memiliki lahan untuk pembangunan itu. Selama ini ketika usulan masuk, mereka menyertakan tanah untuk pembangunan kebanyakan legalitas yang bermasalah. Ini yang kadang tidak disetujui. ”Kalaupun disetujui, maka pihak Kementrian akan melihat ketersediaan anggarannya terlebih dahulu, jika memang memenuhi dan urgenitasnya untuk kepentingan bersama, biasanya cepat disetujui. Ada beberapa usulan yang masuk saat ini di antaranya pembangunan rusun bagi ASN di RSUD Siti Fatimah dan lainnya ini yang masih kita survei dulu,” pungkasnya.
Laporan : Wiwin
Posting : Imam Ghazali