Securitynews.co.id, PALEMBANG- Sebagai SMA unggul di Sumatera Selatan (Sumsel) yang beralamat di JL. PANGERAN RATU, 8 Ulu, Kec. Seberang Ulu I, Kota Palembang, SMA Negeri Sumatera Selatan ini menjadi impian banyak lulusan SMP/sederajat di Sumsel. Apalagi sekolah gratis untuk kalangan prasejahtera ini memiliki fasilitas dual kurikulum yakni kurikulum cambridge dan kurikulum nasional. Selain itu SMAN Sumatera Selatan menerapkan pendidikan holistik abad 21 (21st Century Learning).
Kepala SMAN Sumsel Iswan Djati Kusuma, S.Pd., M.Si mengatakan, tingginya semangat para siswa SMA Negeri Sumsel untuk tetap melanjutkan kuliah disadari penuh oleh Kepala Sekolah dan tim guru. Mereka pun berburu beasiswa penuh agar siswa tak perlu pusing memikirkan biaya selama kuliah.
Mereka semua pintar dan berprestasi tapi tidak beruntung lantaran banyak berasal dari keluarga yang tidak mampu. Makanya bagi siswa yang tetap ingin melanjutkan kuliah kita bantu cari program beasiswa penuh, baik beasiswa langsung dari perguruan tinggi atau perusahaan,” katanya saat diwawancarai di ruang tamu SMAN Sumsel yang terletak di Jakabaring, Kamis (04/11/2021).
Dijelaskan Iswan, jumlah siswa SMA Negeri Sumatera Selatan sebanyak 300 siswa dengan perbandingan sekitar 30 persen laki-laki dan 70 persen perempuan. Sekolah ini khusus menampung siswa berlatar belakang keluarganya berpenghasilan rendah, namun siswanya memiliki prestasi akademik yang cukup baik, bahkan siswanya memiliki prestasi berbagai bidang akademik dan nonakademik.
Lahirnya Siswa Berprestasi di balik itu semua tidak luput dari Guru yang luar biasa. ”Hampir 95 persen siswa kita masuk perguruan tinggi dengan beasiswa penuh. Seluruh komponen sekolah ini berupaya membina semua siswa kami yang berasal dari keluarga tidak mampu agar mereka dapat meningkatkan kompetensi, kapasitas dan prestasinya dan semoga kelak dapat membantu memperbaiki perekonomian keluarganya dan dapat berkontribusi pada kemajuan daerah provinsi Sumatera Selatan. Ini motivasi untuk anak yang lainnya agar tidak putus asa, walaupun berasal dari keluarga pra-sejahtera tapi tetap bisa sekolah dan berprestasi,” jelasnya.
Iswan menambahkan, adanya wabah pandemi yang sudah cukup lama ini membuat siswa memiliki kesulitan dalam mengikuti pembelajaran daring. Berbagai kendala yang dialami hingga nilai siswa mengalami sedikit penurunan. “Adanya Pandemi hampir 1,5 tahun mengikuti pembelajaran daring tentunya siswa kita mengalami kesulitan karena bantuan kuota dari pemerintah kurang mencukupi. Selain itu aktivitas pembelajaran cukup terganggu seperti terkendala sinyal karena siswa kami banyak yang keluarganya berdomisili di daerah. Sejak bulan September kemarin siswa mulai masuk Asrama tapi kita pastikan siswa dalam kondisi sehat dengan syarat sesuai dengan standar protokol kesehatan. Mereka juga melakukan tes swab Antigen terlebih dahulu bahkan selama 14 hari siswa dikarantina dan mengikuti pelajaran dari kamar asrama masing-masing. setelah dipastikan tidak ada gejala apapun, kemudian siswa diizinkan untuk masuk kelas,” bebernya
Peraturan itu bukan untuk siswa saja tapi berlaku untuk semua. ”Bahkan saya sendiri selaku Kepala Sekolah, jika baru datang dari luar kota dan jika mau bersapa dengan siswa, tidak diizinkan oleh Tim Satgas Covid-19 SMAN Sumatera Selatan,” pungkasnya.
Laporan : Wiwin
Posting : Imam Ghazali