Lonjakan Kasus Covid di Sumsel karena Tracing Petugas Aktif dan Agresif

Securitynews.co.id, PALEMBANG- Gubernur Sumsel H.Herman Deru mengumpulkan sejumlah Kepala OPD, Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang dan juga Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Sumsel di kantornya, Sabtu (16/5) siang. HD sengaja mengundang mereka untuk melakukan diskusi terbatas guna mengetahui langsung kondisi terkini Covid 19, pasca peningkatan signifikan kasus positif Covid yang mencapai 119 kasus beberapa hari lalu di Sumsel.

“Makanya Bapak/Ibu yang berkompeten saya undang ke sini. Sebagai pemimpin daerah saya pasti ingin masyarakat saya sehat, damai. Saya juga tidak mau tatanan hidup daerah ikut hancur,” jelasnya.

Agar tidak membuat masyarakat panik dan resah, dirinya meminta semua pihak yang bertugas memberikan informasi perkembangan Covid dapat memberikan data disertai penjelasan yang menyejukkan kepada masyarakat. Termasuk soal penambahan kasus positif Covid-19 yang cukup signifikan sebanyak 119 kasus tersebut.

“Kenapa angka kita besar sekali? Karena kita memang aktif dan agresif melakukan tracing. Bukan berarti peningkatan itu karena kita tidak bisa mengendalikannya. Bukan seperti itu, harus dilihat dulu jumlah penambahan kasus positif itu berapa persen dari banyaknya sampel yang kita periksa,” jelasnya.

Selain alasan di atas, HD mengaku sengaja mengumpulkan pihak terkait ini juga untuk membedah apa saja hal lain yang ikut menyebabkan peningkatan tersebut. Dengan demikian dia berharap Covid di Sumsel dapat dikendalikan sehingga Sumsel segera bebas dari Corona.

“Saya ingin itu dibedah dari hal-hal kecil, apakah itu juga ada pengaruhnya dari prilaku masyarakat, dari perkembangan virus itu sendiri, kendala alat labor atau lainnya. Biar kita optimis Sumsel bisa segera bebas Corona,” ujar HD.

Sementara itu Jubir Percepatan Penanganan Covid-19 Sumsel yang juga ahli mikrobiologi Prof Yuwono menerangkan bahwa peningkatan jumlah kasus positif yang signifikan itu perlu dilihat kembali sejak kapan terjadi. Karena sebelumnya tidak ada peningkatan kasus positif yang begitu mencolok di Sumsel.

Saat ini tingkat case fatalitas rate (CFR) Covid 19 itu adalah sebesar 2-4 %. Sedangkan di Sumsel CFRnya baru sekitar 2,4 % dari 458 kasus positif dengan kasus meninggal sebanyak 11 kasus.

“Kalau saya lihat, pola pandemi ini di Sumsel masih konsisten karena dengan kematian 11 itu mestinya maksimal jumlah kasus positifnya ada 550. Sementara sekarang yang terdata ada 458 kasus positif,” jelas Yuwono.

Sementara itu Kepala BBLK, dr Andi Yussianto, Mepid, mengatakan sejauh ini mereka perhari dapat melakukan 500 pemeriksaan spesimen. Namun diakuinya mereka cukup terkendala ruangan yang sangat terbatas. Sehingga cukup menyulitkan untuk pihaknya saat akan menambah SDM. Padahal menurutnya semakin banyak spesimen yang diperiksa akan semakin baik. “Kita juga bersyukur sekarang RSMH bisa periksa juga,” jelasnya.

Untuk diketahui sampai Jumat (15/5), jumlah total ODP sebanyak 5134, ODP dalam pemantauan 1239 orang, dan ODP selesai pemantauan 3895 orang. Kemudian total PDP sebanyak 341 orang, PDP dalam proses pengawasan 171 orang dan PDP selesai pengawasan 170 orang.

Adapun sampel yang diperiksa sebanyak 2224 sampel. Dengan rincian kasus terkonfirmasi positif sebanyak 458 orang dan negatif sebanyak 269 orang. Sedangkan 1.497 lainnya masih dalam pemeriksaan.

Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Lesty Nurainy, Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang dr Andi Yussianto, Kepala BPBD Sumsel, Irisnsyah, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang, Nur Purwoko.

Laporan : Akip/Ril
Editor/Posting : Imam Ghazali