Komisi IV DPRD Banyuasin Permasalahkan Kinerja Dokter dan Fasilitas Kesehatan RS Pratama Makarti Jaya

Securitynews.co.id, BANYUASIN- Menindaklanjuti hasil Sidak Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banyuasin terhadap RS Pratama Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin sebagaimana diberitakan, akhirnya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin pun dipanggil, Senin (03/02/2020).

Ketua Komisi IV DPRD Herawati mengatakan ada beberapa permasalahan tentang pelayanan kesehatan di RS Pratama Makarti Jaya. Di antaranya kurang dokter yang siaga dan peralatan kesehatan seperti alat ronsen yang kurang mendukung. “Mohon ke depan bertanggung jawab lah dengan tugas, karena dokter tidak ada di tempat, kebanyakan yang ada malah THL, ini bukan hanya di Karanganyar saja, tetapi juga Makarti Jaya dan Pukesmas-Pukesmas lainnya,” tegasnya.

Selain itu, Herawati juga mengatakan RS Pratama Makarti Jaya sudah seharusnya ditingkatkan tipenya, sehingga bisa memberikan pelayanan maksimal dan masyarakat di daerah sekitar percaya rumah sakit tersebut memadai untuk berobat. “Semoga bisa ditingkatkan tipenya menjadi Tipe D, ini daerah perairan jadi selain daerah di Makarti Jaya, warga yang berada di Air Salek dan Sungsang juga bisa berobat ke sana,” ujarnya.

Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Banyuasin Sumanto yang juga hadir dalam rapat tersebut menambahkan kondisi yang terjadi di lapangan saat ini, Rumah Sakit Pratama Makarti Jaya ternyata cukup berdekatan dengan Puskesmas setempat.

Permasalahan yang sangat mencolok yaitu Pelayanan Puskesmas yang jaraknya sekitar 300 meter dari rumah sakit ternyata lebih lengkap. Hal ini terlihat dengan jumlah pasien Puskesmas lebih banyak daripada rumah sakit.

“Di situ ada kendala pelayanan, dimana puskes lebih lengkap dibandingkan Rumah Sakit, seharusnya rumah sakit lebih tinggi pelayanan. Mohon dievaluasi hal ini atau digabung saja antara Rumah Sakit dan Puskesmas,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin dr Masagus Hakim mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti Permasalahan tersebut dan melakukan evaluasi.

Menurutnya, permasalahan di RS Pratama Makarti Jaya itu sangatlah spesifik, kendala besarnya memang lagi-lagi tentang SDM. Rumah Sakit tersebut juga sudah ditempatkan dua orang dokter, namun belum ada peningkatan sampai sekarang. “Kita akan evaluasi kinerja mereka nanti dan mencari terobosan-terobosan, misal dengan melakukan kontrak kerja dengan SDM yang bisa meningkatkan rumah sakit tersebut. Kita juga sudah mengirim surat ke Inspektorat terkait pelayanan di sana,” ujarnya.

Ditambahkan Hakim, untuk meningkatkan Level RS Pratama Makarti Jaya tidak bisa dilakukan dengan mudah, karena harus memenuhi kriteria-kriterianya. Saat ini RS Pratama Makarti Jaya hanya mempunyai dokter spesialis bedah, itupun merangkap sebagai Direktur dan masuk hanya 2 kali dalam seminggu.

“Meningkatkan menjadi Tipe D ada persyaratan khusus, kita lebih gampang menaikkan Rumah Sakit Suka Jadi menjadi Tipe D, karena ada dokter kebidanan dan bedah. Harapan ke depan, semoga yang bertugas di RS Pratama Makarti jaya punya jiwa untuk membangun,” tandasnya.

Laporan : Deni
Editor/Posting : Imam Ghazali