SecurityNews co.id, Palembang – Dalam rangka memperkuat keberadaan Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) dan meningkatkan kesejahteraan Satuan Pengamanan (SATPAM) yang ada di Indonesia, Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (ABUJAPI) akan menyiapkan Learning Center.
Ketua Umum BPP ABUJAPI, Agoes Dermawan, mengatakan pada masa yang akan datang BUJP atau perusahaan yang bergerak dalam bidang industri jasa pengamanan harus kuat dalam terutama dalam hal manajerial.
“Kedepan ini BUJP itu harus kuat, satpamnya harus sejahtera. BUJP kuat apanya kuat, kuat dalam memanage sebagai usaha jasa pengamanan,” ujar Agoes kepada wartawan di Hotel Exelton Palembang (06/10/2019).
Agoes menjelaskan, untuk menguatkan manajemen BUJP tersebut maka dia akan membuat wadah bernama ABUJAPI Learning Center untuk memajukan fungsi manajemen dalam pengelolaan BUJP.
“Oleh karena itu kita ada Abujapi learning center namanya. Abujapi learning center sebagai wadah untuk mencerdaskan para manajemen BUJP. Itu akan hati-hati digodok materi apa yang diperlukan BUJP itu. Dari sisi manajerial sumber daya manusianya, dari human capitalnya, dari sisi teknis keilmuannya. Kita kumpulin pakar-pakar didalam Abujapi Learning Center,” ungkapnya.
Selain itu Agoes juga menyampaikan bahwa saat ini ABUJAPI sudah menjalin kerjasama dengan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) yang ada di Jakarta. Namun bagi sekuriti yang jauh karena berada di daerah daerah yang akan mengambil S1 Manajemen Sekuriti dapat melakukan sistem belajar jarak jauh.
“Jadi nanti para manajemen sekuriti itu bisa kuliah S1. Tempatnya di Jakarta tapi di Palembang bisa dilakukan kelas jauh , S2 nya kan sudah ada di UI, kok S1 nya belum ada, kita bikin S1 nya, karena ini ilmu yang menjanjikan. Saya ngeliat untuk dua tahun kedepan ini sudah terlaksana ini. Nanti ada dari sekuriti, kerjasamanya dengan PTIK dulu, perguruan tinggi ilmu kepolisian nanti ada manajemen sekuriti S1,” terangnya.
Dengan demikian, BUJP sebagai pengelola satpam itu mengerti ilmunya. Kalau mengerti ilmunya, bagaimana memartabatkan satpam pasti akan tahu caranya.
Agoes melanjutkan, selama ini Satpam sudah jadi profesi tetapi tidak cukup sebatas itu saja, semua harus berjuang juga agar Satpam menjadi profesi dan ada standar gajinya bahkan mendorong hal tersebut menjadi regulasi dalam bentuk Keputusan Menteri.
“Sekarang standar gaji ngga ada. Nah kami memperjuangkan untuk adanya upah sektoral profesi satpam nanti lahirnya kepmen, keputusan menteri tenaga kerja. Satu tahun kedepan kami akan berjuang itu, dengan demikian satpam akan terbantu, BUJP nya sehat, harga satpam juga bagus. Kalau satpam gajinya 5-6 juta kan jauh lebih bagus kan sekarang kan begitu harapan kita, kenapa digaji sekian ya karena dia jadi profesi. Jadi kalau tukang las, yang di darat begini di bayar sejam sekian, tapi kalau tukang las nya di tower di bayar sejam sekian, tapi kalau tukang las nya dibawah laut di bayarnya sejam sekian, kan berbagai bagian dari profesi. Satpam begitu juga sama, satpam profesi perkebunan sekian, satpam profesi hotel sekian, satpam profesi migas sekian, ada levelnya semua.
Agoes menekankan bahwa Kepmen itu yang penting, karena payung hukum upahnya disitu. “Nah yang mengusulkan kepmen itu adalah BUJP, Abujapi, dan korps satpam. Kami akan membikin korp satpam itu menjadi badan otonomi Abujapi. Yok satpam-satpam semua bergabung, kita bikin korps, korps satpam, berjuang sama-sama,” serunya. (SIbawaihi)