Securitynews.co.id, PALEMBANG- Karo Kepegawaian mengucapkan selamat kepada 100 peserta seleksi yang mengikuti ujian CAT (computer assisted test) sesi pertama, yang telah mendapatkan kesempatan mengikuti seleksi CPNS Kanwil Kemenag Sumsel.
Kepala Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI Dr. H. Saefudin M.Ed meninjau pelaksanaan seleksi kompetensi dasar (SKD) penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kanwil Kemenag Sumsel di Kantor Regional VII BKN Palembang, Kamis, (5/3/20).
Turut mendampingi Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Sumsel H. Abadil, Kasubbag Kepegawaian H. Jaya, Kasubbag Ortala H. Ferry Suhaimi, serta Kasubbag Umum dan Humas H. Saefudin.
Di hadapan 100 peserta seleksi yang mengikuti ujian CAT (computer assisted test) sesi pertama, Karo Kepegawaian mengucapkan selamat kepada para peserta yang telah mendapatkan kesempatan mengikuti seleksi CPNS Kanwil Kemenag Sumsel.
Ia berharap para peserta dapat menjalani tes dengan baik dan meraih hasil maksimal. “Selamat berjuang. Semoga Bapak/Ibu mampu mewujudkan cita-cita jadi PNS. Tetap semangat dan jangan lupa berdoa,” pesannya.
Sementara itu, Kabag TU Kanwil Kemenag Sumsel H. Abadil saat ditemui menjelaskan, Pada penerimaan CPNS kali ini, Kanwil Kemenag Sumsel mendapatkan kuota sebanyak 106 formasi.
“Peserta yang terdaftar mengikuti SKD berjumlah 5.231 orang, pelaksanaan SKD sudah dimulai sejak 25 Februari lalu dan akan berakhir 7 Maret 2020 mendatang. Setiap harinya ada lima sesi ujian yang dilaksanakan, kecuali Jumat yang hanya empat sesi. Jumlah peserta per sesi adalah 100 orang,” jelasnya.
“Jumlah peserta yang mengikuti ujian SKD adalah 3.363 orang, sedangkan yang tidak hadir mencapai 579 orang. Menurutnya, setiap sesi memang selalu ada peserta yang tidak datang, berkisar 10 hingga 20 peserta. Kita tidak tahu pasti alasan peserta yang tidak hadir. Memang ada yang terlambat, tapi jumlahnya tidak signifikan, hanya dua sampai tiga orang per sesi. Memang perlu kami tegaskan lagi, bahwa lima menit sebelum pelaksanaan ujian, registrasi online akan tertutup secara otomatis atau menutup secara sistem. Jadi kalau terlambat, maka tidak bisa mengikuti ujian,” pungkasnya.
Laporan : Mita
Editor/Posting : Imam Ghazali