Haknya Belum Dibayar, Suwaka Cs Terpaksa Blokade Jalan Poros Perkebunan Raisun

Securitynews.co.id, MURATARA- Suwaka cs warga Desa Batu Gajah Baru Kecamatan Rupit Kabupaten Musirawas Utara (Muratara) Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) terpaksa melakukan blokade jalan poros keluar perkebunan kelapa sawit tepat di lahan Desa Tanjung Beringin Kecamatan Rupit Muratara.Whatsapp Image 2024 01 08 At 03.23.40

Dalam aksinya, Suwaka dan rombongan mengadakan aksi membokir jalan dan menghentikan semua aktivitas di perkebunan sawit milik Raisun (Risun) karena haknya belum dibayar, Senin (8/1/2024).Whatsapp Image 2024 01 07 At 22.17.59

Suwaka menuntut haknya untuk dibayar segera dengan nominal Rp 270.500.000 (dua ratus tuju puluh juta lima ratus ribu rupiah). Itu semua total dari sisa gaji dan uang pemindahan hak milik penjualan lahan dan sebagainya. “Hari ini saya pertama menuntut uang sisa gaji saya selama 11 tahun sebesar Rp 110.000.000 (seratus sepuluh juta rupiah) yang kedua pemindahan hak milik lahan saya seluas 36,1 hektar janji (padan) 5 juta perhekta total uang Rp 180 (seratus delapan puluh juta rupiah). Baru dibayar 20 juta kepada saya pada tahun 2020 dan sisanya 160 juta rupiah lagi dan yang ketiga itu tanah seluas 4 hektar yaitu tanah yang kami pijak sekarang ini,” jelasnya.

“Saya minta dengan pihak perkebunan yakni Raisun agar cepat menyelesaikannya karena ini tanah saya. Apabila pihak terkait tidak menyelesaikannya dalam waktu dekat saya dan kawan kawan siap untuk menutup beberapa akses jalan ini dan menghentikan semua aktivitas di lahan Raisun. Untuk hari ini saya dan kawan-kawan tutup jalan ini sampai ada penyelesaian dari pihak perkebunan terhadap saya,” tegasnya lagi

Dalam aksinya ini, Suwaka tidak melakukan kegiatan yang mengarah kepada anarkis ataupun bersifat kriminal. Dia hanya minta dibayar sebagaimana yang sudah menjadi haknya. Selain itu, aksi ini tidak melibatkan dan menyusahkan bagi masyarakat yang lalu-lalang menggunakan sepeda motor atau berjalan kaki. “Aksi kami tidak mengganggu masyarakat yang bermukim di dalam perkebunan kami, sebab kami masih membuka jalan untuk masyarakat yang menggunakan sepeda motor dan pejalan kaki,” tandas Suwaka.

 

Sumber : Rilis
Posting  : Imam Gazali