Forpess Pagaralam Siap Kembangkan Program 1 Desa 1 Rumah Tahfidz

Securitynews.co.id, PALEMBANG- Gubernur Sumsel H. Herman Deru menerima Perwakilan Forum Pondok Pesantren se- Pagaralam dalam rangka silaturahmi di ruang kerja Gubernur, Selasa (4/8/20).

Sesuai dengan program HDMY 1 Desa 1 Rumah Tahfidz perwakilan forum Ponpes ini datang untuk bersilaturahmi serta memberi tahu bahwa dari Kota Pagaralam program tersebut sudah berjalan dengan sangat baik serta mendukung penuh program yang berkaitan dengan pesantren.

“Terima kasih kami sudah diterima dengan niat silaturahmi. Mewakili Forum Ponpes Pagaralam beberapa hari yang lalu, tepatnya pada tanggal 15 Juli 2020 kami selaku pemimpin Ponpes menyampaikan bahwa di daerah Pagaralam sudah sangat aktif menjalankan program Pak Gubernur dan harapannya dapat dikembangkan kembali,” ujar Ustadz Muhaemin selaku Ketua Forum Ponpes Pagaralam.

Untuk diketahui, saat ini sudah ada 15 pondok pesantren yang ada di Pagaralam dan 8 di antaranya sudah menjalankan program rumah tahfidz.

Sementara itu Gubernur Sumsel menyambut baik kedatangan para perwakilan forum pondok pesantren dari Kota Pagaralam tersebut. Dia menilai berkembangnya ponpes dan rumah tahfidz sangat baik untuk menjadikan kekuatan bagi umat muslim.

“Alhamdulillah kerinduan kita untuk dapat bertatap muka hari ini terlaksana dan mendapatkan obat dengan bertemu setelah 4 bulan kita masih menghadapi Pandemi Covid. Terima kasih atas silaturahmi ini, apa yang disampaikan terkait perkembangan ponpes saya sambut baik, bahwa ponpes di Sumsel ini merupakan langkah baik yang dimana ada sinergi positif hingga dapat memanfaatkan sinergi dari energi yang akan menjadi kekuatan umat,” tegas HD.

HD juga menjelaskan kembali bahwa Ponpes di Provinsi Sumsel sudah terdaftar di Kesbangpol yang tujuannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang mana sebenarnya program ini akan terjalan apabila kegiatan belajar mengajar sudah terjadi.

“Pondok pesantren di Provinsi Sumsel ini sudah terdaftar di Kesbangpol yang tujuannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta sebenarnya program ini dapat berjalan jika kegiatan belajar mengajar sudah terjalan maka baru gubernur memfasilitasi ponpes tersebut,” tegasnya.

HD juga mengatakan bahwa esensi dari program satu desa satu rumah tahfidz ini agar dapat mengurangi buta aksara Alquran di Sumsel. “Sejujurnya esensi dari program yang saya jalankan ini untuk mengurangi buta aksara Alquran. Saya tidak ingin masyarakat disini buta akan Alquran serta menjadikan para masyarakat Sumsel bukan sekedar memiliki pengetahuan yang tinggi namun menjadikan masyarakat yang berakhlak,” cetus HD.

Pemerintah Provinsi Sumsel akan memfasilitasi setiap pondok pesantren yang akan menjalankan program satu desa satu rumah tahfidz.

Laporan : Ril/Akip
Editor/Posting : Imam Ghazali