Securitynews.co.id, BANYUASIN- Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin menggelar Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) yang diikuti oleh 350 peserta yang terdiri dari kepala puskesmas dan staf, ketua, dan anggota organisasi kesehatan, rumah sakit vertikal dan swasta yang ada di wilayah Banyuasin, klinik, dokter, dan bidan praktik mandiri.
Agenda yang digelar di Balai Diklat Kabupaten Banyuasin tersebut mengusung tema “Banyuasin Sehat Menuju SDM Unggul.” Bupati Kabupaten Banyuasin H. Askolani SH MH menerangkan sejak 2019 lalu capaian masyarakat kurang mampu yang ditanggung oleh pemerintah melalui program Jamkesda sudah mencapai 85 persen dan akan terus meningkat sesuai dengan Program Banyuasin Sehat.
“Kita akan terus tingkatkan kualitas kinerja dan pelayanan kesehatan. Program yang sudah kita canangkan, seperti dokter masuk desa, puskesmas rawat inap dan lain-lainnya akan terus kita tingkatkan dari 85– 100 persen,” ujar Askolani dalam sambutannya, Rabu (15/1/2020).
Bupati berharap dalam Rakerkesda ini akan menghasilkan kesepakatan–kesepakatan yang akan diambil oleh peserta Rakerkesda sesuai dengan kelompok-kelompok yang dibagi sesuai dengan masalah yang ada di wilayah Puskesmas.
“Insya Allah dari Rakerkesda tahun ini, semua pelayanan dan keluhan masyarakat tentang kesehatan dapat teratasi dan pelayanan kesehatan di Kabupaten Banyuasin terus membaik,” imbuhnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin dr Masagus Hakim mengatakan peserta Rapat Kerja Kesehatan Daerah Tingkat Kabupaten Banyuasin yang disinergikan dengan Seminar Ilmiah Bersama untuk seluruh jajaran kesehatan khususnya dari beberapa profesi antara lain dari Ikatan Dokter Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia, Persatuan Ahli Gizi Indonesia dan Ikatan Apoteker Indonesia dari Kabupaten Banyuasin.
Dr Masagus Hakim.M.Km menambahkan, pembangunan kesehatan bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul, sehingga tujuan program pembangunan yang sedang digelorakan saat ini yaitu “Banyuasin Sehat” akan dicapai dengan optimal terutama pelayanan kesehatan dan berobat gratis hanya menggunakan e-KTP dan jaminan kesehatan daerah.
“Hal inilah yang menjadi salah satu pertimbangan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin untuk menjadikan dan menciptakan SDM yang unggul, terutama dalam menjawab isu strategis di bidang kesehatan saat ini,” katanya.
Dia melanjutkan Program Prioritas Nasional antara lain, Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatal (AKN), Upaya Peningkatan Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL), Upaya pencegahan Stunting, Upaya penurunan angka tuberkulosis dan Upaya pencegahan dan penurunan Penyakit Tidak Menular (PTM).
”Rapat Kerja Kesehatan Daerah dan Seminar Ilmiah Bersama ini diikuti oleh 350 peserta yang terdiri dari Kepala Puskesmas dan staf, Ketua dan anggota Organisasi Kesehatan yang ada, Rumah Sakit vertikal dan swasta dalam wilayah Kabupaten Banyuasin serta dari Klinik, Dokter dan Bidan Praktek Mandiri dalam wilayah Kabupaten Banyuasin,” terangnya.
Menurutnya kegiatan ini akan menjadi acuan tenaga kesehatan dalam menangani permasalahan kesehatan yang ada di wilayahnya, antara lain Upaya Penurunan Kematian Ibu, Penatalaksanaan Gizi Buruk, Pencegahan dan Penatalaksanaan Stunting, Imunisasi pada anak, Pencegahan dan penemuan kasus TB Paru, dan Pencegahan dan penanganan Penyakit Kanker Leher Rahim dengan pemeriksaan IVA Test.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin Dr Masagus Hakim.M.Km menuturkan agenda yang digelar setiap tahun tersebut merupakan wahana untuk membangun komitmen, kesepahaman dan peran dari Kabupaten dan Kecamatan terhadap program prioritas yang ditetapkan oleh kementerian kesehatan.
“Didalam rakerkesda tahun ini ada dua hal yang akan dilakukan yakni membuat rencana aksi daerah,” ujarnya.
Dalam membuat rencana aksi daerah tersebut berisi peran kabupaten rumah sakit, puskesmas dan sarana pelayanan lainya tentang persoalan yang ada di kabupaten guna menetapkan posisi dan peran masing-masing.
Dr Masagus Hakim.M.KM memaparkan pada tahun ini ada lima isu strategis yang akan dibahas di antaranya soal Kematian Ibu, dan Angka kematian neonatal, penurunan stunting, peningkatan mutu dan cakupan layanan dari imunisasi, eliminasi TBC, dan pengendalian penyakit tidak menular.
“Peningkatan status kesehatan masyarakat tidak hanya sebagai dampak dari tugas bidang kesehatan saja. Justru perlu dibangun komitmen dari pimpinan daerah dan sektor-sektor lain terkait,” ujarnya.
Pada momen rakerkesda tahun ini, dr Masagus Hakim MKm menuturkan pihaknya mengundang seluruh pihak yg berhubungan dengan kesehatan se-Banyuasin untuk menyepakati terhadap implementasi standar pelayanan minimal bidang kesehatan.
Berdasarkan PP nomor 2 tahun 2018 dan Permendagri nomor 118 terkait implementasi pelayanan minimal yakni Permenkes nomor 4 tahun 2019 terdapat 12 indikator syarat pelayanan minimal yang wajib dipenuhi karena merupakan hak dari masyarakat.
Laporan : Deni
Editor/Posting : Imam Ghazali