Securitynews.co.id, PALEMBANG – Peran pemuda menjelang Pilkada serentak Sumatera Selatan 2020 dibahas di Gun’s Cafe, Kamis (30/01/20).
Kegiatan tersebut dikemas dalam sebuah Diskusi Publik yang diprakarsai Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumsel dan DPW PGK Sumsel. Menghadirkan para narasumber seperti Ketua Pemuda NKRI Sumsel Ahmad Marzuki, Pengamat Sosial, Politik dan Budaya Bagindo Togar, dan Wakil Sekretaris Badko HMI Sumsel Muhammad Hatta.
Menurut Ketua Pemuda NKRI Sumsel Ahmad Marzuki, peran pemuda terbagi menjadi dua, yakni aktif dan pasif. Maksudnya, ketika dalam proses penyelenggaraan pesta demokrasi Pilkada di tujuh kabupaten dan kota pada 27 September 2020, peran pemuda harus aktif dalam pengawasan pemilu untuk memberitahukan.
“Badko HMI Sumsel bisa dijadikan contoh dalam pengawalan dan pengawasan yang terlibat dalam keberlangsungan Pilkada serentak kemarin. Mudah-mudahan organisasi ataupun gerakan lainnya bisa mencontoh apa yang dilakukan Badko HMI Sumsel,” ungkapnya.
Pengamat Sosial, Politik, Budaya, Bagindo Togar menjelaskan, kecenderungan semakin baik dalam keberlangsungan Pilkada serentak di Sumsel nantinya. Karena terlihat dari Pilkada kemarin sudah terlihat pintar tidak terpancing dengan isu SARA.
Kalangan elit politik perlu ditantang dalam kontrak politik guna memberikan manfaat bagi masyarakat. Di sinilah, gunanya pesta demokrasi Pilkada serentak yang diselenggarakan. “Pesta demokrasi bukan untuk hura-hura, tapi bagaimana penyelenggaraan itu ke depannya bisa bermanfaat untuk masyarakat terutama melawan praktik intoleran dan gerakan radikalisme,” tutupnya.
Laporan : Akip
Editor/Posting : Imam Ghazali