Securitynews.co.id, PALEMBANG – PT KAI Divre III Palembang menetapkan masa angkutan natal dan tahun baru (Nataru) tahun 2019/2020 selama 18 hari yang dimulai Kamis (19/12/2019) hingga Minggu (5/012020). Kesiapan ini dilakukan pada semua stasiun keberangkatan penumpang KA itu bertujuan dapat membantu masyarakat dalam menggunakan jasa kereta api dapat lebih terlayani dengan baik.
Deputy Executive Vice President Divisi Regional Ill Palembang, Waroso mengatakan, selama masa angkutan Nataru, seIuruh pegawai KAI dimaksimalkan untuk membantu kelancaran pelayanan di stasiun-stasiun dan menangguhkan cuti tahunan sampai selesai masa angkutan Nataru.
“Untuk memberikan rasa nyaman serta aman penumpang kereta api, kita menerjunkan sebanyak 498 personel keamanan gabungan yang terdiri dari personel POM TNI, Brimob, Polsuka dan Security Stasiun,” ujar Waroso usai apel kesiapsiagaan posko Nataru di Stasiun Kertapati Palembang, Kamis (19/12/2019).
Selain itu, kata Waroso, pihaknya juga menyiagakan Penjaga Jalan Lintas (PJL) Ekstra 68 orang, dan 29 petugas posko daerah rawan untuk memantau apabila terjadi rintang jalan atau peristiwa luar biasa (PLH) yang menghambat perjalanan KA.
“Untuk mengantisipasi bencana longsor/ amblas dan banjir, PT KAI Divre III telah menyiapkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di sejumlah titik yang rawan,” tambahnya.
Waroso berharap kepada masyarakat meskipun jumlah PJL ditingkatkan, PT KAI dengan tegas mengimbau kepada seluruh masyarakat pengguna jalan untuk tetap mematuhi rambu~ rambu saat akan melintasi pelintasan sebidang.
“Pada masa angkutan Nataru kali ini, kita menyiapkan 2.874 tiket perharinya dengan total 51.732 tiket. Dan puncak lonjakan penumpang diprediksi terjadi pada tanggal 21 Desember 2019 dan 3 Januari 2020. Ketersediaan tiket sampai saat ini dari total dari 51.723 tiket telah terjual 37.844 tiket atau 73 persen,” katanya.
Sementara itu, Manager Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti mengatakan, untuk Kereta Api Sriwijaya dengan rute Kertapati Tanjungkarang untuk semua tanggal masih tersedia dengan okupansi rata-rata 40 persen, Kereta api Sindang Marga rute Kertapati Lubuklinggau dan Lubuk Linggau Kertapati memiliki rata-rata okupansi 25 persen, sedangkan untuk Kereta Api Ekonomi Rajabasa dari Stasiun Kertapati-Tanjung Karang dari tanggal 19 Des 5 Jan okupansi nya sudah 100 persen, serta Kereta Api Serelo rute Kertapati Lubuklinggau dan Lubuklinggau Kertapati okupansi mencapai 100 persen untuk tanggal 19 Des 5 Jan.
“Masyarakat dapat melakukan pemesanan tiket di seluruh channel resmi penjualan tiket kereta api, antara lain aplikasi ponsel resmi KAI yakni KAI Access, situs kai.id, Contact Center 121/ (021) 121, Ioket, maupun channel eksternal yang telah bekerja sama dengan KAI seperti gerai minimarket, Traveloka, Tiket.com, Tokopedia, dan agen resmi lainnya,” ujar Aida.
Aida juga mengimbau kepada calon penumpang untuk tidak memakai perhiasan yang mencolok dan membawa barang bawaan yang berlebihan, karena untuk kenyamanan penumpang ada ketentuan baru yang harus diperhatikan penumpang, yaitu terkait berat barang bawaan.
“PT KAI membatasi barang bawaan masing-masing penumpang maksimal 20 kg atau dimensi barang tidak Iebih dari 100 dm3 (70 x 48 x 30 cm), karena apabila terjadi kelebihan bagasi, masing-masing penumpang akan dikenakan biaya angkut tambahan. Besarnya biaya tambahan yakni Rp 10.000 bagi penumpang kelas eksekutif, Rp 6.000 bagi penumpang kelas bisnis dan Rp 2000 bagi penumpang kelas ekonomi,” ungkapnya.
Laporan : Jean
Posting : Imam Ghazali