Ada Apa? Kunjungan Kerja Kapolda Sumsel di Polres Banyuasin Sepi Wartawan

Securitynews.co.id, BANYUASIN- Tidak biasanya, puluhan bahkan lebih wartawan daerah akan terlihat dan selalu memantau kunjungan kerja Kapolda Sumsel Irjen Pol Drs Priyo Widyanto yang didampingi Ibu Bhayangkari Ny Yemmy Priyo Widdyanto dan Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi beserta pejabat lainnya saat ke daerah. Tapi tidaklah demikian, saat Kapolda melakukan kunjungan kerja ke Polres Banyuasin, Kamis (16/01). Ada apa?

Padahal, unjungan orang nomor satu di Kapolda Sumsel beserta rombongan tersebut disambut dengan baik oleh para Pejabat Utama Polres Banyuasin dan orang nomor satu di Kabupaten Banyuasin yaitu Bupati Askolani.

Namun sayangnya, kunjungan besar tersebut terlihat sepi dari para wartawan yang biasanya bertugas meliput kegiatan di Polres Kabupaten Banyuasin. Terlihat hanya ada segelintir wartawan saja yaitu dari Humas kominfo Banyuasin dan Humas Polres Banyuasin.

Ketua PWI Banyuasin Diding Karnadi SH melalui Wakil Ketua PWI Bidang Pembelaan Wartawan Nachung Tajudin saat dikonfirmasi mengatakan sepinya wartawan meliput kunker di Polres Banyuasin diduga adanya rasa ketersinggungan kawan-kawan wartawan saat melakukan konfirmasi Kasus le kasat Narkoba Polres Banyuasin beberapa waktu lalu.

”Padahal wartawan sebagai mitra di Polres Banyuasin melakukan konfirmasi ke pihak terkait, agar berita yang tulis menjadi berimbang. Seharusnya yang bersangkutan memberikan konfirmasi informasi yang jelas karena ini bagian dari tugas teman media,” katanya.

Sementara salah seorang Wartawan yang bertugas di Banyuasin bernama Bara Revolusioner mengatakan, dirinya merasakan beberapa tindakan yang kurang berkenan saat meminta konfirmasi terkait kelanjutan kasus adanya penggerebekan pengguna Narkoba jenis sabu yang sempat menghebohkan warga di Perumahan Golden Asri Kelurahan Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa pada Hari Rabu Sore (8/1) lalu.

Menurut Bara, Kasat Narkoba Polres Banyuasin AKP Widhi memang membenarkan adanya penggerebekan terhadap 3 orang yang diduga menggunakan narkoba jenis sabu berisial AH alias Ton, Rm, dan Yd, tetapi yang didapati di TKP hanya ada botol dan sajam saja. Sedangkan ketika dilakukan tes urine hasilnya negatif. Akhirnya AH alias Ton dan Rm sudah dipulangkan sedangkan 1 tersangka sudah ditahan karena kepemilikan senjata tajam dan sudah diserahkan ke Pidum.

“Karena tidak ada BB kita tidak bisa proses, hanya ada botol, bisa saja itu bekas minuman biasa, namun untuk kepemilikan Sajam sudah kita serahkan ke Pidum, mereka juga setelah dilakukan tes urine mereka ternyata negative, mereka baru mau rencana mesan dan makai tetapi sudah keburu digerebek petugas,” katanya.

“Yang menjadi ketersinggungan awak media adalah tindakan Kasat Narkoba saat dikonfirmasi masalah tersebut adalah suaranya tinggi dan tangannya menunjuk memperingatkan awak media yang sudah senior saat mengorfimasi untuk tidak merekam padahal awak media tersebut sedang membalas WA,” ujar Bara.

Bara menganggap hal tersebut kurang pantas dilakukan oleh seorang Kasat Narkoba yang masih muda dan baru saja dilantik terhadap orang yang lebih tua apalagi sampai menunjuk. Diharapkan Bara bisa lebih santai dalam bersikap.

“Kemudian hal yang menurut saya kurang berkenan lainnya saat Kasat Narkoba mempertanyakan mengapa membahas kasus narkoba di Perumahan Golden Asri, mengapa tidak membahas kasus pengungkapan sabu 4 Kg, padahal sebelumnya sudah pernah diberitakan,” jelasnya.

Nah, diduga akibat ketersinggungan itulah yang tampaknya berdampak pada ”pemboikotan” wartawan di Banyuasin terhadap kunjungan Kapolda Sumsel.

Laporan : Deni
Editor/Posting : Imam Ghazali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *