Direktur Polsri  Berupaya Alumni Penuhi Kebutuhan Pasar Kerja Lokal dan Nasional

Securitynews.co.id, PALEMBANG- Direktur Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) Dr.Ing. Ahmad Taqwa MT memiliki visi menjadikan Polsri lembaga pendidikan vokasi yang unggul dan terkemuka.

Polsri memiliki 4 misi yakni pertama meningkatkan penyelenggaraan pendidikan dalam bidang rekayasa dan nonrekayasa yang berkualitas dengan berbasis pada sistem penjaminan mutu.

Kedua mengembangkan, menyebarluaskan, dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta hasil penelitian terapan bermutu untuk dimanfaatkan dalam kegiatan produktif dan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. Ketiga, mengembangkan organisasi dan meningkatkan mutu pengelolaan sumber daya Polsri untuk mewujudkan kinerja secara efektif, efisien, dan berkelanjutan.

Dan keempat meningkatkan kemitraan dengan pihak lain yang saling menguntungkan dalam rangka peningkatan kualitas penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal tersebut diungkapkan Ahmad Taqwa saat diwawancarai Minggu, (30/8/2020).

Dia mengatakan, Politeknik Negeri Sriwijaya, dahulunya bernama Politeknik Universitas Sriwijaya secara resmi dibuka pada tanggal 20 September 1982. Pada fase pertama Politeknik hanya mempunyai 2 (dua) Jurusan yaitu Jurusan Teknik Sipil dan Jurusan Teknik Mesin dengan daya tampung maksimum 576 orang mahasiswa dan dengan sarana pendidikan, staf pengajar dan kurikulum yang dirakit secara Nasional dan Terpusat di Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik PEDC Bandung.

“Pada fase kedua tahun 1987 Politeknik memperluas bidang keteknikan dan melahirkan bidang Tata Niaga. Bidang keteknikan yang dikembangkan adalah Jurusan Teknik Elektro, Teknik Elektronika, Teknik Telekomunikasi dan Teknik Kimia Industri. Sedangkan bidang tata Niaga terdiri atas Jurusan/Program studi Akuntansi Kesekretariatan telah dimulai tahun Akademik 1986. Kemudian tahun 1992 Jurusan Tata Niaga berkembang menjadi dua jurusan yaitu Jurusan Akuntansi dan Administrasi Niaga. Tenaga ahli bidang keteknikan adalah dari Swiss Contact sedangkan Tata Niaga dari Australia,” ujar lulusan Pendidikan D3 Polsri, Dipl.Ing FHBB Swiss, S3 ITB.

Ahmad Taqwa mengungkapkan, sesuai dengan perkembangan Politeknik yang mampu menghasilkan alumni yang dapat memenuhi kebutuhan pasar kerja baik local, Nasional maupun internasional menjadikan Politeknik mandiri sejak tahun 1998 sesuai dengan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 235/O/1998 menjadi Politeknik Negeri Sriwijaya.

Sehingga pada tahun 2002/2003 dikembangkan dua jurusan baru yaitu Teknik Komputer dan Manajemen Informatika, yang pendiriannya ditetapkan melalui surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No.2800/D/T/2001.

Selain Program Diploma III (DIII), saat ini Politeknik Negeri Sriwijaya telah mempunyai Program Sarjana Terapan (DIV) Perancangan Jalan dan Jembatan yang telah dibuka sejak tahun 2002 dan pada tahun 2009 telah membuka Program Sarjana Terapan (DIV) baru pada jurusan Teknik Kimia dengan nama Program Studi Teknik Energi.

“Sampai dengan saat ini Politeknik Negeri Sriwijaya telah berkerja sama dengan Departemen, Instansi Pemerintah dan industri, dengan pemerintah Provinsi Sumatera Selatan membuka kelas kerjasama Jurusan Teknik Elektro Program studi Teknik Listrik Konsentrasi Pembangkit tenaga listrik, dengan cononoPhilip membuka kelas kerjasama pada Jurusan Teknik Mesin dan Teknik Kimia, dan untuk tahun akademik 2011/2012 polsri bekerjasama dengan JOB Pertamina Talisman Jambi Merang untuk membuka kelas kerja sama pada Jurusan Teknik Kimia,” katanya.

Selain itu, lanjut Ahmad Taqwa, Polsri juga melaksanakan kelas kerja sama dengan PT PLN (Persero) kelas kerja sama bagi calon karyawan PT PLN (Persero) pada Jurusan Teknik Elektro denga program Studi Teknik Listrik. pada tahun 2012 juga Polsri satu diantara tiga Politeknik di Indonesia sebagai Pilot Project Program Pendidikan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).

“Mulai tahun Akademik 2012/2013 Politeknik Negeri Sriwijaya bekerja sama dengan pemerintah daerah membuka kelas kerja sama Pendidikan di luar domisili (PDD) dalam rangka rintisan pendirian Akademi Komunitas Negeri, samapai dengan tahun 2014 ini Polsri telah membina empat PDD kota yaitu, Kota Prabumulih, Kota Pangkal Pinang, Kota Pagaralam, dan Kota Siak Riau serta Kota Baturaja,” ucap Pembina PII (Persatuan Insinyur Indonesia) Palembang.

Ahmad Taqwa menuturkan, seiring dengan disahkannya undang-undang pendidikan tinggi nomor 12 tahun 2012, maka Politeknik Negeri Sriwijaya terus melakukan pengembangan Program sarjana Terapan (Diploma IV), pada tahun 2013 dibuka empat program studi Sarjana Terapan yaitu Program Studi Akuntansi Sektor Publik, Program Studi Usha Perjalanan Wisata, Program Studi Teknik Elektronika konsentarasi Mekatronika, dan Program Studi Teknik Telekomunikasi sedangkan pada tahun 2014 Politeknik Negeri Sriwijaya mendapat penugasan dari Dirjen Dikti melalui surat Nomor : 149/E.E2/DT/2014 tanggal 17 Februari 2014 untuk menyelenggarakan Program Studi Sarjana Terapan yaitu Program Studi Teknik Mesin Produksi dan Perawatan, Program Studi Teknologi Kimia Industri dan Program Studi Manajemen Bisnis. Pada tahun akademik 2014/2015 Polsri kembali membuka program studi baru yaitu Program Studi Sarjana Terapan (Diploma IV) Manajemen Informatika, Program Studi Teknologi Informatika Multimedia Digital. Pada tahun akademik 2016/2017 Polsri kembali membuka program studi Magister Terapan (S2 terapan) Teknik Energi Terbarukan.

“Politeknik Negeri Sriwijaya sampai dengan tahun akademik 2019/2020 memiliki 11 program studi Diploma III (D-III), 11 program studi Sarjana Terapan (D-IV), dan 1 program studi Magister Terapan (S2 Terapan).
Politeknik Negeri Sriwijaya : Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang, 30139 Telepon : 0711-353414 Fax : 0711-355918, Mail : info@polsri.ac.id, Website : www.polsri.ac.id,” pungkasnya.

Laporan : Akip
Editor/Posting : Imam Ghazali