Oleh: Qomariah (Aktivis Muslimah)
Khalil al-Hayya, pimpinan Hamas mengatakan pihaknya telah menerima jaminan dari Amerika Serikat dan mediator lain bahwa perang benar-benar akan berakhir. Mediatornya adalah Amerika Serikat (AS), Qatar, Mesir, dan Turki.
Gencatan senjata ini memang bisa membuat penduduk Gaza sedikit menarik nafas lega. Namun sesungguhnya, Gaza dan seluruh wilayah Palestina belumlah merdeka. Sejumlah bahaya masih menghadang kaum muslim Palestina.
Bahwa liciknya menjadi tabiat busuk Israel, mereka selalu mengkhianati berbagai perjanjian gencatan senjata, hal ini sudah diketahui oleh semua negara di dunia. Termasuk negara-negara Arab, anehnya mereka selalu menyodorkan perjanjian gencatan senjata kepada zionis Yahudi. Dan anehnya lagi, tidak pernah ada sanksi keras apapun dijatuhkan atas Israel setiap kali menghianati perjanjian tersebut. Malah para pemimpin muslim berbondong-bondong membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Bahkan para pemimpin Arab dan Eropa telah mempersiapkan skenario pemerintahan transisi untuk Palestina. Tetapi adanya gencatan senjata ini menjadi harapan penduduk Gaza. Pasalnya mereka telah mengalami blokade bantuan pangan selama berbulan-bulan. Sepanjang blokade tersebut, 2,1 juta penduduk Gaza mengalami kelaparan akut. Dengan adanya Pasca gencatan senjata, setidak-tidaknya bantuan kemanusiaan mulai memasuki jalur Gaza melalui perbatasan kerem shalom. Bulan sabit merah (Egyptian Red Crescent) telah menyiapkan 400 truk bantuan kemanusiaan, menurut PBB bantuan ini cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan lebih dari dua juta warga Gaza, selama tiga bulan.
Adapun ribuan penduduk Gaza kembali ke daerah mereka masing-masing. Mereka bahkan mendapati pemukimannya telah porak poranda akibat operasi militer zionis Yahudi. dua tahun serangan oleh Israel mengakibatkan 90% bangunan hancur, selain pemukiman, penduduk Gaza juga kehilangan rumah sakit, pasar, sekolah, masjid dan gereja. Mereka juga kesulitan akses air bersih, listrik dan jaringan seluler.
Gaza bukan hanya penjara terbesar di dunia, Gaza juga sudah menjadi ladang pembantaian terbesar dalam sejarah kemanusiaan. Sebagai penyebab genosida di Gaza, negara-negara barat dan Arab lah yang sudah menyiapkan pasukan internasional stabilization force/ISF. Pasukan ini dibentuk oleh Amerika Serikat, Arab dan mitra internasional lainnya.ISF akan melatih serta mendukung polisi Palestina di Gaza sebagai badan keamanan internal jangka panjang. Ini sama artinya; dengan menyerahkan keamanan kepada pihak asing yang tidak akan berpihak pada keamanan kaum muslim.
Solusi atas krisis Palestina yang disetujui oleh semua pihak adalah Two state solution (solusi dua negara), padahal sesungguhnya solusi ini adalah legalisasi penjajahan oleh Israel atas wilayah Palestina. Bahwa tanah yang diduduki oleh zionis Yahudi adalah milik kaum muslim, seluruh wilayah Palestina adalah tanah. Kharaj karena masuk ke dalam kekuasaan Islam lewat penaklukan di era Amirul mukminin Umar bin Al Khaththab ra.
Kini, setelah zionis Yahudi menduduki dan merampas wilayah Palestina, sekaligus mengusir dan membunuh penduduknya, Mereka ingin agar eksistensinya diakui. Maka dari itu, pengakuan atas solusi dua negara sama hakikatnya dengan mengakui semua perampasan dan kekejaman Israel terhadap Palestina.
Dukungan para pemimpin Arab dan dunia Islam atas solusi dua negara, menunjukkan sikap tunduk dan kehinaan mereka di hadapan penjajah. Sikap ini juga menunjukkan kerelaan mereka atas keberlangsungan penjajahan atas Palestina. Mereka seperti buta dan tuli terhadap kewajiban menolong sesama muslim.
Rasulullah SAW bersabda; “Tidaklah seseorang (muslim) menelantarkan seorang Muslim lainnya di tempat di mana kehormatannya dilanggar dan direndahkan, melainkan Allah akan menelantarkan dia di tempat di mana Dia sangat ingin mendapatkan pertolongan (HR. Abu Dawud, Ahmad, dan yang lainnya).
Kasih sayang terhadap derita penduduk Gaza seharusnya diwujudkan dalam bentuk jihad fisabilillah mengusir Israel, bukan mengakui eksistensi negara zionis. Para ulama telah menyepakati kewajiban berjihad fi sabilillah untuk mengusir para penjajah.
Allah SWT berfirman; “perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian (TQS. Al-Baqarah: 190).’’
Kewajiban mulia terhadap saudara Muslim hari ini, telah diabaikan oleh para penguasa muslim. Mereka memilih tunduk pada keputusan Barat, termasuk PBB. Mereka menyerahkan loyalitas mereka kepada pihak-pihak yang sebenarnya terlibat dalam penyembelihan Palestina.
Bahwa dilihat adanya negosiasi dalam gencatan senjata ini, adalah suatu jebakan zionis Yahudi, terhadap penduduk Gaza.
Maka dari itu, wahai kaum muslim! Kita membutuhkan kepemimpinan global yang benar-benar melindungi kita secara hakiki. yaitu; (khilafah Islam) yang telah diwajibkan oleh Syariah Islam. Hanya khilafahlah yang akan menyatukan seluruh negeri muslim secara global, dengan mengibarkan jihad fi sabilillah untuk mengusir para penjajah dari negeri-negeri kaum muslim, khususnya Palestina. Insya Allah. Wallahua’lam bishawwab.













