Waspadai Penyebaran Virus Corona di Kabupaten Banyuasin, Ini Imbauan Kepala Dinkes

Securitynews.co.id, BANYUASIN- Waspadai Penyebaran Virus Corona di Kabupaten Banyuasin, ini imbauan Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Banyuasin, dr Masagus Hakim MKes.

Beredarnya informasi terkait sebaran virus corona yang diduga berasal dari Negeri Tirai Bambu China, menjadi perhatian sejumlah penanggung jawab bidang kesehatan yang ada di daerah-daerah Indonesia. Salah satunya dari Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuasin, dr. Masagus Hakim MKes.

Sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nanyuasin, Masagus Hakim mengatakan kekebalan daya tahan tubuh adalah salah satu kunci terhindarnya dari sebaran virus tersebut. “Pastikan imunitas kita terjaga dan tinggi, caranya yaitu kita beri asupan gizi kita cukup, lalu istirahat juga cukup dan juga makanan yang kita makan bersih. Kalau imunitas terjaga, diharapkan tidak mudah virus masuk, termasuk virus corona,” ujarnya, Selasa (28/01/2020).

Menurut Hakim, pemilihan makanan yang aman juga merupakan salah satu cara untuk menghindari terjangkitnya virus tersebut. “Tidak ada jenis makanan yang kita larang, tapi makanlah makanan yang sudah dipastikan aman,” katanya.

Penyebaran virus corona dikatakan Hakim, kemungkinan besar dapat tertular melalui batuk dan bersin. Untuk itu, ia mengimbau agar senantiasa menjaga etika saat batuk serta menghindar dari kerumunan orang yang terjangkit virus tersebut.

“Yang paling dicurigai besar itu melalui batuk bersin dan sebagainya. Makanya kalau kita menjaga supaya tidak terpapar, pertama kalo kita batuk atau juga bersin maka kita gunakan masker, yang kedua hindari kerumunan masyarakat yang terjangkit virus tersebut,” paparnya.

Kendati pun demikian, pihaknya belum mendapatkan informasi terkait penduduk Indonesia yang terkena paparan virus tersebut. Hakim berharap, kewaspadaan perlu dilakukan oleh masyarakat, agar terhindar dari penyakit-penyakit.

“Sekalipun belum ada masyarakat kita yang terkena paparan virus corona, akan tetapi kita harus tetap waspada,” ucapnya.

Untuk penanganan medis bagi orang yang terjangkit virus corona, pihaknya akan menyediakan dan menyiapkan segala sesuatunya bila ada permintaan dari masyarakat.

“Semua rumah sakit mengantisipasi termasuk juga rumah sakit kita, yaitu antisipasinya pastikan tenaga medis kita yang akan menerima rujukan dari luar itu kita sudah siapkan. Kalau khusus untuk virus corona tidak ada, apabila memang sudah ada laporan atau permintaan masyarakat yang perlu penanganan untuk mengantisipasi penanganan virus corona, yang masuk di wilayah kita, ya kita siapkan,” pungkasnya.

Saat ini kata, dr. Hakim, upaya yang harus dilakukan, ialah melakukan pengamatan terhadap peningkatan kasus pneumonia yang terjadi di wilayahnya masing-masing.

Mengintruksikan kepada petugas kesehatan di wilayah kerjanya untuk memantau lebih ketat dan melakukan isolasi pasien dengan gejala pneumonia dan ada riwayat perjalanan dari negara terjangkit dalam 14 (empat belas) hari sebelum munculnya gejala.

“Untuk mengurangi keresahan masyarakat pihak kesehatan se-Kabupaten Banyuasin harus aktif memberikan komunikasi, informasi dan edukasi dalam bentuk cetak maupun elektronik kepada masyarakat tentang pneumonia dan cara mencegah penularannya,” urainya.

Salah satu pencegahannya, tambahnya lagi, dengan rutin mencuci tangan pakai sabun, ketika batuk atau bersin, segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat, bila mengalami gejala demam, batuk, sesak dan gangguan pernapasan serta memiliki riwayat perjalanan dari negara dalam waktu 14 (empat belas) hari sebelum timbul tanda/gejala.

“Segera melaporkan kasus suspek Pneumonia berat yang memilki riwayat perjalanan terjangkit yang ditemukan ke Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin melalui Seksi Surveilans dan Imunisasi, dan email: dinkes@banyuasinkab.go.id dalam kurun waktu kurang dari 24 jam,” tutupnya.

Sebelumnya juga Dinas Kesehatan Prov. Sumsel sudah memberi Surat Edaran Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Nomor : 443.33/282/Kes/2020 tanggal 27 Januari 2020 dengan perihal ”Kesiapsiagaan dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Penyakit Pneumonia dari Tiongkok ke Indonesia”.

Dia menjelaskan, berdasarkan informasi dari World Health Organization (WHO) pada 26 Januari 2020, total jumlah pasien pneumonia sebanyak 2.014 orang yang tersebar di beberapa negara, yaitu China dengan jumlah 1.985 orang (meninggal 106 orang, red), Jepang sebanyak 3 orang pasien, di Republik of Korea berjumlah 2 orang pasien, Vietnam berjumlah 2 orang pasien, Singapura 4 orang pasien, Australia 4 orang pasien, Malaysia 3 orang pasien, Thailand 5 orang pasien, Nepal 1 orang pasien, AS 2 orang pasien, Perancis 3 orang pasien dan Thailand sebanyak 5 orang pasien, sedangkan yang meninggal ada 52 orang pasien yang berasal dari Provinsi Hubei, dan 4 kasus kematian dari luar Hubei di China.

Laporan : Deni
Posting : Imam Ghazali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *