Securitynews.co.id, PALI- Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya kembali menegaskan komitmennya dalam pemberdayaan perempuan melalui pelatihan pembuatan Buket Bunga dan Buket Snack di Talang Ubi, Kelurahan Pulokerto, Gandus, Palembang. Kegiatan digagas dan diketuai oleh Dr. Siti Rohima, SE, M.Si, didukung anggota tim Dr. Hj. Anna Yulianita, SE, M.Si, Puspa Utami, M.E.Sy, serta Sabam Syahputra Manurung, S.Sos, M.Si. Program ini menjadi bagian dari Skema Pengabdian Berbasis Masyarakat UNSRI tahun 2025, dengan sasaran utama remaja putri dan ibu rumah tangga sebagai modal kreativitas untuk kemandirian keluarga.
Pelatihan dilaksanakan secara langsung pada Sabtu, 9 Oktober 2025, berlokasi di kediaman Ketua RT 12 RW 02 Talang Ubi, dihadiri oleh 20 peserta dari kelompok usia dan pendidikan yang bervariasi. Peserta didominasi ibu rumah tangga dan remaja putri. Mereka dengan semangat dan antusiasme yang tinggi, menyimak penyampaian materi oleh tutor dan mempraktekkan langsung cara pembuatannya serta membawa pulang hasil karya mereka masing-masing.
Tim pengabdian melibatkan empat dosen dan delapan mahasiswa Fakultas Ekonomi UNSRI, berkolaborasi dengan ketua RT serta tokoh masyarakat. Kegiatan diawali tahap observasi dan identifikasi kebutuhan warga, yang dilanjutkan dengan penyuluhan menggunakan metode ceramah, diskusi dan demonstrasi langsung pembuatan buket bunga serta buket snack. Adapun yang menjadi tutor dalam pelatihan ini adalah Della Nur Baiti, instruktur dengan pengalaman di bidang florist dan kreasi snack, dengan penuh sabar dan dedikasi ia mampu membimbing peserta dalam praktik hands-on di setiap sesi.
Ibu Dr.Siti Rohima, SE, M.Si, Ketua Tim Pengabdian ini mengungkapkan bahwa “Buket bunga dan snack kini menjadi wadah produktif bagi ibu rumah tangga dalam neyalurkan hobby nya, sekaligus jika hasilnya yang bagus dan estesis dapat memberi kepuasan tersendiri”. Lanjutnya lagi bahwa “Tidak hanya bernilai estetis, keterampilan merangkai buket diyakini mampu membuka peluang usaha baru bagi masyarakat, khususnya perempuan”. Sementara itu, dengan terlatih tutor menjelaskan secara sistematis—mulai dari menyiapkan alat, memilih bahan, hingga teknik merangkai dan membungkus buket agar hasilnya menarik dan bernilai jual tinggi. Bahan yang digunakan di antaranya bunga artificial, aneka snack, kardus bekas, pita, tissue, dan gunting, semuanya mudah dijangkau masyarakat setempat.
Pelaksanaan pelatihan dibagi dua kelompok, yaitu kelompok pembuat buket bunga dan kelompok pembuat buket snack. Setiap peserta diberikan kesempatan mencoba langsung, didampingi oleh tutor dan tim mahasiswa. Prinsip detail, keteraturan, serta pemilihan kombinasi warna menjadi poin penting dalam mewujudkan hasil karya yang sempurna, setiap peserta perlahan mengikuti paparan Della Nur Baiti dalam sesi tutorialnya.
Setelah rangkaian pelatihan, peserta memperlihatkan hasil karya mereka dalam sesi foto bersama tim dan narasumber. Evaluasi melalui pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan pemahaman peserta terhadap materi pelatihan. Sebanyak 94% peserta menunjukkan penguasaan baik tentang cara membuat buket, alat dan bahan, jenis buket, hingga pentingnya keterampilan bagi pendapatan keluarga. Hasil kuesioner juga mengungkap pelatihan dilaksanakan tepat waktu, materi relevan dengan kebutuhan peserta, dan metode yang digunakan efektif serta efisien.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga menambah kepercayaan diri peserta dalam mengembangkan usaha rumahan. Output pelatihan berupa produk buket bunga dan snack yang sudah siap dipasarkan, dengan harapan dapat menjadi sumber pendapatan tambahan yang berkelanjutan bagi ibu rumah tangga dan remaja putri.
Suksesnya pelatihan didukung penuh oleh peran Ketua RT Talang Ubi dan ketua PKK, mulai dari tahap persiapan, penyebaran undangan, hingga pendampingan pelaksanaan. Antusiasme peserta juga menjadi penopang utama tercapainya target jumlah peserta dan keberhasilan program. Evaluasi menyebutkan, 100% target peserta terpenuhi, ketercapaian pelaksanaan sebesar 91%, dan penguasaan materi hingga 94%. Faktor pendukung lain meliputi kolaborasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UNSRI, serta sinergi dengan potensi lokal bahan baku yang tersedia di lingkungan masyarakat.
Pelatihan ini secara langsung terkait dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) seperti pengentasan kemiskinan, pendidikan berkualitas, dan pekerjaan layak berbasis ekonomi kreatif. Begitu pula dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) UNSRI, yakni peningkatan pendapatan masyarakat dan keterampilan.
Dampak jangka panjang yang diharapkan, para peserta mampu memanfaatkan keterampilan yang diperoleh untuk menciptakan peluang usaha kreatif dan memperkuat ekonomi keluarga. Program ini diusulkan untuk berlanjut dan diperluas agar semakin banyak perempuan di wilayah Palembang memiliki keterampilan serta peluang menambah pendapatan secara berkelanjutan.
Sumber : Ril
Posting : Imam Gazali







