* Herman Deru Berada di Pagaralam-Lahat
Securitynews.co.id, PALEMBANG- Setelah Mahasiswa dan Serikat Buruh kemarin (8/10/20) melakukan aksi demo di DPRD Provinsi Sumsel. Sekarang mahasiswa bersama Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), HMI, PPMI, dan Organisasi Mahasiswa lainnya, melakukan aksi demo di Kantor Gubernur Sumsel. Titik kumpul long march dari Kantor DPRD Provinsi Sumsel ke Kantor Gubernur Sumsel, Jumat (9/10/20).
Saat Long March dari Kantor DPRD Sumsel menuju Kantor Gubernur Sumsel di tengah hujan deras para pendemo tak juga surut untuk berhenti berdemo. Bahkan meski hujan deras mengguyur mereka tetap melakukan orasinya untuk menemui Gubernur Sumsel H. Herman Deru.
Dari pantauan wartawan Securitynews.co.id di lapangan mendapati salah seorang pendemo dalam orasinya berteriak mengatakan, menuntut kepada Gubernur Sumtera Selatan meminta mereka untuk mencabut UU Omnibuslaw yang telah membuat rakyat menjadi menderita.
Para pendemo banyak sekali menyiapkan ban bekas tetapi dengan sigap aparat kepolisian mengambil ban bekas tersebut ada alasan melanggar ketertiban.
Para pendemo menyerukan agar Gubernur Sumsel untuk keluar menemui para pendemo. “Herman Deru keluar sekarang juga!” teriak para pendemo dengan lantang.
Setelah para pendemo menunggu kurang lebih 3 jam, kemudian keluarlah Wakil Gubernur menemui para pendemo dan membacakan tuntutan yang dipinta pendemo.
Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya menemui para pendemo dan menyampaikan permohonan maaf Gubernur sekarang sedang di Pagaralam dan Lahat. ”Beliau tidak hadir di sini,” ungkap Mawardi kepada para pendemo.
Lebih lanjut Mawardi mengatakan, aspirasi adek adek bagaimana UU ini dapat dibatalkan. ”Inshaa Allah kami besok dengan Bapak Gubernur akan mengadakan rapat khusus, bersama unsur forkompinda Sumsel, bagaimanapun ini, apapun aspirasi adek adek akan kami sampaikan,” ucap Mawardi.
“Tadi kami rapat dengan Presiden, Presiden menyampaikan, apapun aspirasi sampaikan secara tertulis apapun tuntutan, Presiden membuka akses. Mudah-mudahan aspirasi adek adek didengar, UU Cipta Kerja dapat dibatalkan,” ungkapnya.
“Kesempatan kali ini tidak dapat dijawab hari ini. Kami hanya meneruskan aspirasi adek adek menolak UU Cipta Kerja. Inilah yang dapat saya sampaikan. Adek adek saya belum baca draf UU Cipta Kerja, semua aspirasi adek adek akan kami perjuangkan dan diteruskan,” tutupnya.
Setelah mereka mendengar tanggapan Wagub mereka tidak puas dengan apa yang disampaikan oleh Wakil Gubernur sehingga terjadi bentrokan dorong-mendorong antara pendemo dan pihak Pol PP.
Pol PP mundur melindungi Wagub. Terjadi lah saling dorong mendorong antara Pol PP dan mahasiswa Karena mereka tidak puas dengan jawaban Mawardi. Pol PP berusaha melindungi Mawardi, kemudian Pol PP masuk ke dalam gedung, setelah itu Polisi Maju menggantikan Pol PP.
Namun tidak rusuh lagi, akan tetapi sempat di nodai dengan adanya tindakan dari salah satu mahasiswa yang melempar botol air mineral, sehingga pendemo yang lain mengejar nya.
Sampai saat berita ini diturunkan mahasiswa masih bertahan di depan Kantor Gubernur sampai hujan masih mengguyur mereka.
Laporan : Akip
Editor/Posting : Imam Ghazali