* Agar Tidak Macet dan Kumuh
Securitynews.co.id, PALEMBANG- Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda kembali menyosialisasikan agar pedagang Pasar Lemabang berjualan dalam kios guna menghindari kemacetan di kedua ruas jalan tersebut. Selain menyebabkan kemacetan, sistem penataan kawasan tersebut tampak kumuh dan semrawut akibat musim penghujan.
Sehingga hal ini menjadi suatu permasalahan yang dihadapi Pemkot Palembang guna menciptakan lingkungan pasar yang bersih. Kurangnya kesadaran pedagang menjaga kebersihan menyebabkan tersumbatnya saluran air akibat sampah sisa jualan mereka.
Menurut Wakil Walikota Fitrianti Agustinda secepatnya pada tahun 2020 akan kita lakukan pembangunan dengan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar 15 M yang direncanakan membangun Pasar Lemabang di bagian depan terlebih dahulu. Kemudian setelah dilakukan penataan pembangunan mereka seluruh pedagang akan direlokasikan sementara. Mengenai kapan rencana tersebut akan dilakukan, Wakil Walikota belum bisa memastikan kapan, namun dalam tahun ini sudah dapat dipastikan proses pembangunannya.
“Jika pasar tersebut sudah dilakukan pembangunannya, maka seluruh pedagang wajib untuk masuk ke dalam pasar. Tidak boleh lagi pedagang yang berjualan di bahu trotoar jalan. Keadaan sekarang sangat mengganggu pemandangan karena semrawut sekali, maka dari itu kita lakukan secara bertahap perapiannya. Insya Allah tahap awal kita akan melakukan pendataan pedagang. Saat ini banyak sekali pedagang liar, maka dari itulah dilakukan pendataan terlebih dahulu,” Fitri, Selasa (4/2) usai melakukan peninjauan Pasar Lemabang.
Ia juga menambahkan jika bantuan pembangunan pasar ini bersumber dana APBN dari Kementrian Perdagangan. Setelah tahap depan selesai maka akan dilanjutkan di tahap belakang. Semua ini merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Pemkot. ”Ke depan saya harapkan tidak ada lagi pedagang yang berjualan di luar. “Insya Allah akhir 2020 semua harus selesai pembangunannya. Kita berikan kebebasan kepada mereka untuk berjualan, baik pasar yang dikelola pemerintah atau swasta, nanti sistem pembayaran akan kita lakukan secara nontunai,” tandasnya.
Sementara itu, Idah (44) salah satu pengunjung Pasar Lemabang mengatakan saat musim penghujan seperti ini Pasar Lemabang becek dan kotor, belum lagi macet dari pembeli yang berbelanja di pinggir jalan. Mengenai enggannya para pedagang untuk berjualan ke dalam ia menambahkan di dalam terlalu jauh untuk dijangkau pedagang.
“Mudah-mudahan dengan adanya pantauan dari Ibu Wakil Walikota pasar tersebut bisa bersih dan tidak terjadi macet lagi.
Laporan : Srie Gumay/Ril
Editor/Posting : Imam Ghazali