Securitynews.co.id, PALEMBANG – Sriwijawara Fest atau Komunitas, wadah para pelaku industri kreatif di Palembang, melaksanakan kegiatan sharing sesion sesi pertama. Giat acara dilaksanakan di Guns Cafe Jl. Tasik, Talang Semut Kec. Bukit Kecil, Jumat (31/1/2020).
Putri Pupit selaku Founder Sriwijawara Fest menjelaskan, bahwa komunitas ini bergerak bukan karena berorientasi profit, tapi harus bagaimana bisa tumbuh bersama dan bisa membuat suatu bisnis dari kelebihan yang ada, dan Sriwijawara Fest ini berfungsi untuk memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan para anggota. Contoh, yang paling sederhana adalah memberikan panggung dan hari ini pihaknya narasumber dari insan atau pelaku kreatif di Palembang.
“Ini sesion pertama dan seri pertama dengan menghadirkan Seniman Jimmi Hutan Tropis, Iqbal Rudianto (Didit) sebagai Ketua DKP dan musisi Andi Lisso, masih ada 5 sesi lagi, untuk sementara ini di awal bulan dan di akhir bulan,” ujarnya.
Dalam kesempatan sharing sesion ini Iqbal Rudianto selaku Ketua Dewan Kesenian Palembang (DKP) mengapresiasikan langkah yang dilakukan Sriwijawara Fest untuk membentuk suatu komunitas pelaku kreatif di Palembang, dan ini tentunya adalah program yang sangat bagus.
“Saya melihat bahwa komunitas ini punya visi yang bagus, dimana setiap anggota komunitasnya diberikan pendidikan tentang bisnis dan wadah ini memberikan panggung untuk anggotanya,” ungkapnya.
“Seperti malam ini, apabila diikuti dengan seksama, banyak pengalaman yang bisa dipetik dari narasumber untuk acuan pelaku pemula dalam industri kreatif,” ujar Didit.
Sementara itu, Jimmy Hutan Tropis sebagai narasumber mengatakan, perlu ada suatu keyakinan dalam memulai suatu industri kreatif, karena nanti akan berhubungan dengan tampilan yang akan dibentuk.
“Selain itu kita juga harus mengidolakan karya kita sendiri dan itu harus kita presentasi ke dunia, karena triknya adalah bagaimana karya itu bisa diapresiasi untuk masyarakat luas dan tetap bersinergi dengan pelaku kreatif lainnya,” ujarnya.
Selain itu dari narasumber yang hadir, Andi Lisso dalam sharing session itu, pengalaman yang bisa diambil dalam memulai suatu industri kreatif adalah memulai segala sesuatu itu dengan ikhlas tanpa ada unsur apapun, hasil itu nantinya mengikuti dan terpenting adalah murni berkarya untuk ibadah.
“Saya sempat terhenti berkarya karena tidak bisa membuat satu lagu pun, dan sempat berhenti di industri musik selama 5 tahun, tapi akhirnya saya sadar bahwa berkarya di Industri ini merupakan hobi bukanlah suatu pekerjaan, justru itu membuat saya tidak terbebani dan bisa berkarya lagi,” tutupnya.
Laporan : Dewi
Editor/Posting : Imam Ghazali