Securitynews.co.id, PALEMBANG- Serikat Media Siber Indonesia Sumatera Selatan (SMSI Sumsel mendukung penuh program pemerintah dan imbauan Dewan Pers dalam mengantisipasi penyebaran Virus Covid-19.
Dukungan tersebut berupa menunda kegiatan dan meminimalisirnya, terkhusus yang melibatkan publik dan kontak person. Salah satunya, jika semula SMSI Sumsel mengagendakan pelantikan dan pengukuhan pengurus periode 2019-2024 serta dialog dan deklarasi antihoaks pada 23 Maret, maka kegiatan tersebut terpaksa ditunda hingga medio April mendatang.
“Ditunda sampai pertengahan April sebelum puasa. Mengingat sekarang masih dalam masa darurat bencana wabah Virus Corona yang ditetapkan pemerintah hingga 14 hari ke depan. Kami mendukung kebijakan pemerintah dan Dewan Pers melalui SMSI Pusat untuk mengantisipasi penyebaran wabah tersebut,” tegas Jon Heri SSos, selaku Ketua SMSI Sumsel di sela rapat, Rabu (18/3) malam.
Bukan hanya itu, Jon Heri juga mengimbau seluruh perusahaan media siber anggota SMSI Sumsel agar turut berpartisipasi membantu pemerintah. Terutama dalam menanggulangi penyebaran virus mematikan tersebut dengan pemberitaan positif, akurat, dan berimbang serta berdasarkan Kode Etik Jurnalistik sehingga tidak menimbulkan kepanikan masyarakat.
SMSI Sumsel, lanjut dia, berusaha menangkal dan memerangi informasi hoaks yang marak beredar di media sosial terkait pandemik Corona yang telah menghebohkan dunia. “Termasuk menjaga kesehatan dan membekali wartawan dalam peliputan Covid-19 menjadi bagian dari partisipasi perusahaan media anggota SMSI Sumsel,” tegasnya lagi.
Jon Heri menambahkan, hoaks virus Corona ini bukan hanya menyesatkan, tetapi juga sudah membuat masyarakat panik sehingga bertindak tidak proporsional. Menurutnya, SMSI Sumsel akan terus berkoordinasi dengan SMSI Pusat dan seluruh pengurus di 31 provinsi di Indonesia. “Menjadikan masalah Corona sebagai bencana nasional. Pengurus provinsi segera berkomunikasi dengan instansi terkait di provinsi masing-masing,” tandasnya.
Sumber : Ril
Editor/Posting : Imam Ghazali