Saat Pandemi Covid-19, ASTA Cocok Buat Tingkatkan Imun dan Hilangkan Stres

Securitynews.co.id, PALEMBANG- Wadah seni beladiri tradisional tanah air Asosiasi Seni Tarung Tradisi Indonesia (ASTA) akhirnya dibentuk di Kota Palembang. Dengan jumlah 100 anggota ASTA Kota Palembang yang diketuai Zulfikar Muharrami.

ASTA sendiri terbentuk pada bulan Agustus 2019 dan ASTA Sumsel dibentuk bulan Oktober 2019. “Ada 100 petarung yang aktif berlatih di Jakabaring merupakan anggota kita. Saya sendiri hari ini ditunjuk oleh Master Ahmad Yani sebagai Ketua ASTA di Palembang,” kata Ketua ASTA Kota Palembang Zulfikar Muharrami.

Harapan didirikannya ASTA di Kota Palembang ke depan bisa bersinergi dengan pemerintah. Dia berharap bisa ikut menjaga dan melestarikan kebudayaan Kota Palembang. “Tentunya ke depan kami akan mendukung semua program pemerintah khususnya meningkatkan kebudayaan baik Palembang dan Sumsel,” tegasnya.

Menurutnya di masa Pandemi Covid-19 ASTA merupakan olah raga yang cukup efektif. Karena selain meningkatkan imun tubuh juga bisa menghilangkan stres.

“Olah raga ini unik karena bukan hanya bisa meningkatkan imun tubuh. Tetapi tingkat rekreasi ada, bukan hanya bisa berprestasi tapi juga bisa menjaga psikologis atletnya sendiri,” ucapnya.

Sementara itu Pendiri ASTA Sumsel Master Ahmad Yani mengatakan, dia diberikan mandat oleh ASTA Nasional untuk mendirikan bela diri ini di tingkat Provinsi dan Kota. “Makanya hari ini resmi kita dirikan ASTA Kota Palembang,” ujarnya.

ASTA disebutnya diambil dari beberapa aliran beladiri diutamakan tradisi. Lalu diutamakan kelebihan dari aliran beladiri masing-masing tradisional itu hingga disebutlah seni beladiri tradisional. “Di masyarakat di Sumsel dan Kota Palembang, generasi muda sudah meminati seni bela diri ini. Hanya saja kita belum bisa membuat eventnya. Sebab peminatnya banyak karena Covid-19 penontonnya pasti akan rame. Makanya protokol kesehatan sulit untuk diterapkan,” cetusnya.

Ke depan pihaknya tengah mempersiapkan atlet dari Sumsel atau Palembang untuk mengikuti TAFISA (The Association For International Sport for All) di Portugal.

Sumber : Rilis
Editor/Posting : Imam Ghazali