Securitynews.co.id, KAYUAGUNG- Guna mengingat dan memaknai Hari Sumpah Pemuda di masa kini, DPD Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) OKI bekerja sama dengan Fakultas Hukum UNISKI Kayuagung melakukan kegiatan Dialog Sumpah Pemuda dengan tema “Rekreasi Pemuda Masa Kini dalam menapak tilas perjuangan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928”.
Dialog yang dilaksanakan di Aula Serbaguna UNISKI Kayuagung diikuti oleh para Mahasiswa Fakultas Hukum dan para Dosen Fakultas Hukum UNISKI Kayuagung, para Pemuda OKI yang tergabung dalam Organisasi Karang Taruna OKI dan LKS OKI.
Dialog yang dipandu oleh moderator Yadi Hendri Supriadi dengan narasumber Dekan Fakultas Hukum UNISKI Kayuagung Dr Hj Azizah SH MHum yang juga selaku Tim Pakar Hukum DPRD OKI, Kasat Intelkam Polres OKI Iptu Mukhlis SH MH, Ketua Bawaslu OKI Ihsan Hamidi SAg MPd.I dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga OKI Muhammad Reffli S.Sos MM, Selasa (27/10/2020) berjalan dengan penuh khitmad dan dalam protokol kesehatan.
Ketua panitia pelaksana kegiatan dialog Sumpah Pemuda, Rivaldi Setiawan dalam laporannya mengatakan kegiatan Dialog Sumpah Pemuda ini terlaksana berkat kerjasama DPD PGK OKI dengan Fakultas Hukum UNISKI Kayuagung. Tujuan dilaksanakan kegiatan ini, selain menjalin kerja sama antara Fakultas Hukum UNISKI Kayuagung dengan PGK OKI guna mengingat kembali sejarah lahirnya Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dan memaknai arti Sumpah Pemuda di masa kini. Sehingga peran pemuda dalam era milenial ini akan terus mampu mempertahankan kemerdekaan dan tetap dapat mempersatukan Bangsa Indonesia sebagaimana yang telah dilakukan oleh para pemuda di masa 1928, serta mengisi kemerdekaan diera milenial ini dengan hal-hal yang positif untuk kejayaan Bangsa Indonesia.
Rektor UNISKI Kayuagung Dr Muhammad Rasyid Ridho MSi melalui Dekan Fakultas Hukum UNISKI Kayuagung Dr Hj Azizah SH MHum dalam sambutanya sekaligus membuka kegiatan dialog Sumpah Pemuda tersebut mengatakan mahasiswa dan para pemuda merupakan cikal bakal generasi penerus bangsa yang mempunyai hak-hak dan tanggungjawab dalam koridor internal. Untuk itu dengan kegiatan ini diharapkan kita semua dapat memaknai Hari Sumpah Pemuda dan dapat memposisikan diri sebagai pemuda itu sendiri.
“Selamat datang dan ucapan terima kasih kepada DPD PGK OKI dan juga narasumber atas kerja sama dan kehadirannya dalam Dialog Sumpah Pemuda di Kampus UNISKI Kayuagung ini. Begitu juga kepada para peserta dialog yang hadir hari ini, semoga kegiatan ini menjadi motivasi bagi para pemuda dan kita semua untuk dapat melanjutkan estafet kepemudaan dan mengisi kemerdekaan di era milenial ini dengan hal-hal yang positif dan selalu meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT,” ungkapnya seraya berharap agar kegiatan seperti hari ini dapat terus terjalin dan dilaksanakan begitu juga kerja sama lainnya.
Sementara itu Ketua DPD PGK OKI Achik Muhrom S.Sos mengatakan Sumpah Pemuda merupakan Keputusan Kongres Kedua yang diselenggarakan selama dua hari (27-28) Oktober 1928. Dimana sebelumnya telah dilakukan kongres pertama pada tahun 1926. Untuk itu para pemuda harus bisa memaknai Hari Sumpah Pemuda, oleh karena itu “Rekreasi” dalam makna kata “Pemulihan Pemikiran” pemuda masa kini sangat perlu dilakukan guna mempersatukan bangsa sebagaimana para pemuda masa lalu (1928) yang berjuang mempersatukan dan merumuskan cita-cita yang terkandung dalam Sumpah Pemuda yakni menginginkan Tanah Air Indonesia, Bangsa Indonesia, dan Bahasa Indonesia.
Dalam dialog Sumpah Pemuda tersebut para narasumber berharap agar peserta dialog agar dapat memahami makna filosofi. Kalau ada 1000 orang tua hanya bisa bermimpi, satu pemuda bisa mengubah dunia. Agar filosofi tersebut dapat menjadi motivasi para pemuda harapan bangsa di masa mendatang. Sumpah Pemuda 1928 diharapkan dapat merevitalisasi semangat pemuda-pemudi masa kini sehingga kedepan dapat mengawal program-program pemerintah, dan para pemuda-pemudi agar hiduplah dimana Anda hidup sekarang ini yakni hidup di era “4.0”. Seperti dengan bijak bermedsos dan gunakan medsos sebagai sarana yang brilian, banyak-banyak membaca referensi buku. Terbuka dalam segala pemahaman yang dinamis, harus punya ide dan visi serta rencana yang jelas serta banyak-banyak berolah raga. Serta pemuda harus menjadi agen perubahan dalam melakukan pengawasan terhadap jalannya pemerintahan, tingkatkan SDM dan lakukan hal-hal yang positif, dan tangkal paham radikalisme dan penyebaran berita hoax serta jauhi politik “devide et impera”.
Laporan : Aliaman
Editor/Posting : Imam Ghazali