Securitynews.co.id, PALEMBANG – Certified Professional In Human Resaurce Management (CPHRM) merupakan uji kompetensi bagi sumber daya manusia dalam melaksanakan tugas sebagai pimpinan, bawahan maupun seorang pegawai. Uji kompetensi ini pertama kali secara nasional digelar di Kota Palembang. Input kegiatan ini adalah salah satu cara membentuk praktisi HR/SDM yang kompeten dalam pengelolaan personalia, rekrutmen, pengupahan dan hubungan industri. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, 11, 12, dan 13 Desember 2019 di Hotel Amaris, Jumat (13/12/2019).
Uji kompetensi digelar oleh BPP ABUJAPI dan BPD ABUJAPI Sumatera Selatan dalam rangka ujian kompetensi bagi pelaku usaha, pendidik, dan lainnya terkait pengelolaan personalia, rekrutmen pegawai, sistem pengupahan serta hubungan industri yang diterapkan di perusahaan maupun instansi masing-masing peserta.
Salah satu penguji, Drs Agus Sutrisno MPd, Direktur LSP MSDM Brilliant Semarang mengatakan, uji kompetensi ini untuk menghasilkan tenaga kerja yang mempunyai kompetensi standar. Dasarnya adalah kenapa kompetensi standar karena mengacu pada standar kompetensi kerja Nasional Indonesia, kalau di bidang MSDM seperti sertifikasi penyeliaan SDM.
“Kita juga menguji dalam rangka nanti penyeliaan SDM sudah dikuasai mulai pencarian calon pekerja, menawarkan pekerja baru sampai pada penempatan, dan orientasi. Dilanjutkan dengan pelatihan kerja, evaluasi pelatihan, hak normatif pekerja dan perjanjian kerja dan lain-lain,” bebernya.
Menurutnya, apa yang dilakukan dalam sertifikasi ini mengukur sejauh mana kompetensi tenaga kerja itu sesuai standar oleh pemerintah sesuai standar pekerja nasional Indonesia.
“Saya menguji dengan tim, setelah dilihat sudah banyak yang menguasai, karena mereka mengimplementasikan pekerjaan sehari-hari artinya kita hanya membuktikan benar atau tidak tapi ternyata mereka benar, meskipun ada sedikit-dikit yang perlu diluruskan,” ungkapnya.
Dia berharap mereka bisa menerapkan di tempat kerjanya nanti, sesuai dengan apa yang telah dimilikinya. “Kompetensi ini bisa di aplikasikan ke tugas masing-masing di perusahaannya dan bisa mentransfer kompetensi kepada karyawan yang lainnya,” harapnya.
Salah satu peserta dari praktisi pendidikan, Dr Hj Agustina Hanafi SE MBA, yang juga menjabat Ketua Prodi Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Unsri mengatakan, di perguruan tinggi harus menuntut ilmu itu tanpa batas apalagi dirinya sebagai tenaga pendidik.
“Apalagi dengan adanya sertifikasi ini ada perkawinan antara knowladge dan praktisi, tentu outputnya kita harapkan lebih baik kalau pengetahuan dikawinkan dengan prakteknya,” jelasnya.
Ia menambahkan, keuntungan dari sertifikasi ini, bagi dirinya sangat banyak keuntungan yang di perolehnya dengan adanya sertifikasi ini.
“Saya bisa memberikan kepada mahasiswa bukan hanya knowladgenya saja, tapi juga skillnya, apalagi di era milenial ini kita di tuntut bukan sekedar knowlage namun praktek dan hasilnya bisa kita rasakan langsung,” ungkapnya.
Menurutnya untuk sebuah perusahaan, sertifikat ijazah itu perlu, tapi itu bukan di utamakan, namun yang paling penting adalah skill.
“Karena perusahaan selalu menekankan, apa yang bisa kau perbuat dan apa yang bisa kau hasilkan untuk perusahaan. Saya berharap kegiatan seperti ini jangan hanya diadakan sekali, tapi harus berkali-kali untuk memberi kesempatan rekan-rekan yang lain,” paparnya.
Karena ada beberapa terminologi-terminologi yang tidak tahu menjadi tahu dan bisa di praktekan dalam keseharian. “Saya berharap penguji juga fair, jangan karena saya sebagai seorang dosen jadi dipermudah, namun saya harap harus sama,” pungkasnya.
Sementara salah satu peserta Edi Susanto, Kepala Departemen Industrial dan Departement PT Nawakara Perkasa Nusantara menambahkan, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi dirinya, karena ini bentuk kemampuan atau kompetensi yang diharapkan perusahaan terkait SDM.
“Kegiatan ini sangat penting, karena saya sendiri juga merasa sebagai orang yang mungkin biasa turun lapangan, dengan adanya sertifikasi ini merefresh dan kemudian bahwa kita ketahuan standarnya,” bebernya.
Dan hal ini sebenarnya sejalan dengan semangatnya perusahaan, bahwa di sebuah perusahaan orang-orangnya itu bukan di zona nyaman tapi orang-orang yang memang mampu dan profesional.
“Standar yang kita lakukan saat ini buat saya praktis ikut juga mikir dalam proses ternyata tahapan-tahapan punya landasan hukum sebagai pegangan,” ungkapnya.
Ini sebagai bentuk pengakuan profesionalisme, bahwa orang tersebut mampu enggak di posisi itu. “Jadi ujungnya perusahaan mempunyai aset-aset pekerja yang memang berkualitas,” jelasnya.
Ia berharap ke depan kira-kira lebih di tingkatkan kegiatan seperti ini. “Saya harap security yang saat ini tidak punya undang-undang khusus yang menaungi, di sinilah mungkin kompetensi bisa diuji dengan para akademisi yang sebenarnya kita praktisi punya kemampuan dan juga punya pengakuan,” ungkapnya.
Sementara Ketua BPD ABUJAPI Sumsel, Novembriono SE yang juga Direktur PT Bhakti Yudha Utama mengatakan, uji kompetensi Certified Professional In Human Resaurce Management yang diikuti 20 orang peserta terdiri dari akademisi, notaris, Direktur BUJP, manager HRD, dan pemerhati human resource bisa menghasilkan SDM yang unggul.
“Yang jelas sertifikasi ini bisa menghasilkan SDM yang unggul sesuai dengan program presiden dan berharap bagi pelaku bisnis bisa mengikuti jejak yang sama, khusunya pengelolaan sumber daya manusia sehingga stndarisasi SDM unggul itu bisa terwujud,” ujarnya usai penutupan acara.
Laporan : As
Editor/Posting : Imam Ghazali