Perangi Covid-19, Dodi Reza Bocorkan Trik Jitu di 2 Radio

Securitynews.co.id, MUBA- Kesigapan Pemerintah Muba di bawah kepemimpinan Bupati Dr Dodi Reza Alex Lic Econ MBA dalam memutus rantai penularan dan menangani Covid-19 mendapatkan sorotan banyak pihak.

Betapa tidak, keseriusan Bupati Muba Dodi Reza dalam memerangi serta memfasilitasi kebutuhan tenaga medis dalam penanganan Covid-19 dinilai sangat maksimal.

Mulai penyediaan fasilitas ribuan rapid tes gratis untuk warga, distribusi bantuan merata untuk warga terdampak, penyediaan fasilitas rumah sakit yang lengkap, membuat tempat isolasi outdoor dengan konsep camping, hingga baru-baru ini menjadi satu-satunya daerah yang menyediakan alat rapid test antigen di Sumatera Selatan (Sumsel).

Apa yang sudah dilakukan Bupati Muba Dodi Reza ini, Rabu (17/6/2020) dibocorkannya saat On Air Bersama 102.6 Radio Sonora dan 101.8 Smart FM di Studio Sonora FM Palembang.

“Kabupaten Muba melakukan langkah cepat, dalam mendeteksi seberapa tinggi penularan Covid-19 ke warganya, ini semua demi melindungi warga Muba dan memutus rantai penularan Covid-19,” ujar Dodi Reza.

Kemudian, Bupati Musi Banyuasin Dr. H Dodi Reza Alex Noerdin, Lic Econ, MBA melanjutkan, bahwa Kabupaten Musi Banyuasin telah menganggarkan dana sebesar 303 miliar untuk menangani Covid-19. Ditambahkan olehnya bahwa Musi Banyuasin masuk dalam 5 kabupaten dengan anggaran terbesar yang melakukan penyesuaian APBD untuk menangani Covid.

“Angka 303 miliar, menurut laporan dari Mendagri, bahwa anggaran kami, merupakan 5 kabupaten dengan anggaran terbesar yang melakukan penyesuaian APBD. Jadi secara absolut paling besar, dan secara persentase adalah 5 besar di Indonesia, kabupaten yang serius menangani Covid-19,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa anggaran sebesar 303 miliar, bila digunakan untuk pembangunan akan dapat membangun banyak jembatan dan jalan. Namun karena keseriusan pemerintah Musi Banyuasin untuk menangani Covid ini, maka anggaran difokuskan ke sana.

“Bagi kami keselamatan rakyatlah yang pertama, kedua memberi bantuan adalah utama juga, membangun jembatan bisa dilakukan tahun depan, karena penanganan Covid urgen, kami bekerja berdasarkan prioritas,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa anggaran tersebut dibagi menjadi 3 post besar, yaitu; untuk kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Di bidang kesehatan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin telah mendirikan Rumah Sakit Darurat Covid-19, dengan 4 kamar isolasi bertekanan negative, dengan ventilator terbaru. Saat ini sudah ada 2 tempat yang bisa melakukan test swab PCR dan test PCM secara cepat. Dari sisi jaring pengaman sosial, pihaknya sudah memberikan bantuan yaitu menggratiskan biaya listrik dan air bersih selama 3 bulan, di samping bantuan tunai 600 ribu per KK, selama 3 bulan.

Selain itu pihaknya juga sudah memberikan bantuan berupa keringanan kepada mahasiswa di 3 perguruan tinggi dan 1 poltek di Musi Banyuasin, untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak.

“JPS (jaring pengaman sosial) yang disalurkan telah mengcover 104 ribu keluarga penerima manfaat (KPM), kalau mengandalkan bantuan pusat saja, kita hanya mengcover 53 ribu KPM, dengan ini 60 % warga Muba sudah tercover, sisanya memang tidak terdampak, seperti PNS, TNI/Polri dan sebagainya,” ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa selain berusaha menangani Covid, Pemerintah Kabupaten Muba juga fokus dalam hal pembangunan. “Kami sudah hitung, tidak akan kehabisan anggaran, tetap membangun, kalau orang Palembang sebut idak mengas di tengah jalan, kita tidak akan kehabisan, tetap membangun, kalau Covid mereda, pemulihan ekonomi akan secara cepat terjadi,” ujarnya.

Dikatakan, apa yang sudah dilakukannya tersebut juga didukung para Forkopimda, Gugus Tugas, dan OPD Pemkab Muba yang tentunya sangat all out bersama-sama dalam menangani Covid-19.

“Semoga upaya yang maksimal ini dapat memerangi Covid-19 di Muba, harapannya aktivitas dapat kembali berjalan normal dan warga dapat menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasa,” tuturnya.

Saat ini, lanjut Dodi, pihaknya selain tetap konsen dalam penanganan Covid-19 juga tengah fokus persiapan New Normal Life. Menurut Dodi, New Normal life ini bukan untuk melonggarkan dari protokol kesehatan yang sudah ada tapi justru merubah prilaku sehari-hari untuk dapat bekerja secara produktif dan aman.

“Karena kita tidak tahu dimana Virus Corona ini berada, oleh karena kebiasaan yang selama ini belum terbiasa, itulah yang harus diperhatikan dan dijadikan kebiasan baru,” ujarnya.

Dikatakan, new normal life bukanlah ramai-ramai deklarasi buka mall, tempat ibadah dan fasilitas umum lainnya, tapi bagaimana seluruh masyarakat sudah terbiasa tanpa paksaan mengikuti tantanan hidup yang baru.

”Itulah dinamakan new normal life, sehingga untuk menuju ke sana diperlukan kesiapan semua pihak baik pemerintah, para stakeholder, akademisi, penegak hukum, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan lainnya untuk persiapkan apabila new normal life sudah bisa kita masuk. Kita harus secara rela dan ikhlas mengikuti batasan yang ada,” ucapnya.

Sekarang ini, lanjutnya, Pemkab Muba sedang konsen dalam fase mempersiapkan seluruh elemen masyarakat masuk fase baru, mulai mempersiapkan sarana kesehatannya misalnya nanti akan ada PCR tes.

“Secara masif akan dilakukan uji tes karena berdasarkan pengalaman kami selama ini hampir 15 hari baru keluar hasil uji tes, maka kami putuskan mengadakan PCR real time dipasang di Kabupaten Muba, kemudian juga disediakan rumah sehat dan tempat isolasi mandiri kita siapkan dengan lebih masif lagi,” pungkasnya.

Pada kesempatan On Air Bersama 102.6 Radio Sonora dan 101.8 Smart FM di Studio Sonora FM Palembang tersebut turut dipandu Host Raidi Sonora, Endah.

Laporan : Soni/Ril
Editor/Posting : Imam Ghazali