Securitynews.co.id, PALEMBANG- Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan menggelar Rapat evaluasi kinerja BUMD Tahunan PT. Penjamin Kredit Daerah (Jamkrida) Sumsel (Perseroan) yang diselenggarakan di Ruang Rapat Gubernur Sumsel, Senin (8/1/2024).
Direktur Utama PT. Penjaminan Kredit Daerah Sumsel (Perseroda) H. Irwansyah, SE, MM ketika diwawancarai usai rapat evaluasi mengatakan bahwa dalam evaluasi tahunan ini PT Jamkrida Sumsel mendapat nilai cukup baik. “Kita juga telah mencapai 131 persen di atas target. Dari keuntungan yang diperoleh PT. Penjaminan Kredit Daerah Sumsel (Perseroda) sebesar Rp 12,1 miliar. Sedangkan di tahun 2024 ini kita akan menggenjot penjualan guna meningkatkan target yang lebih besar lagi yakni Laba sebesar 20 Milyar Rupiah, semoga saja target ini bisa kita raih,” ujarnya.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa kami tetap optimis dengan bertekad dan bekerja sama secara solid, baik itu dengan Dewan Komisaris, Direksi, Manager, seluruh karyawan bersatupadu untuk melakukan perubahan serta fokus terhadap proses bisnis yang ada. “Kita juga harus meningkatkan pelayanan bersama dengan mitra, nasabah, di Provinsi Sumsel. Kita juga harus melakukan pengembangan area sehingga bisnis ini semakin terjaga dan selalu tumbuh setiap tahunnya,” jelasnya.
Dikatakannya, produk yang ditawarkan saat ini adalah : Penjaminan Kredit Usaha Mikro, Penjaminan Kredit Serbaguna, Penjaminan Kredit Konstruksi/ Pengadaan Barang dan Jasa, Penjaminan Kredit Usaha Kecil Pedesaan, Surety Bond. ”Produk tersebut kita yakin tetap dibutuhkan oleh stakeholder. Kemudian kita juga akan menjalin kerjasama dengan mitra bank Sumsel Babel. Lalu kita juga bermitra dengan Pemerintah Provinsi Sumsel dengan menggandeng 17 kabupaten/kota seperti produk baru yang akan kita tawarkan berupa KUR. Untuk saat ini kita juga akan fokus mengembangkan produk KUR untuk merambah ke sektor UMKM di provinsi Sumsel,” bebernya.
Ketika disinggung mengenai adanya kendala pihaknya selalu melakukan perbaikan-perbaikan dari tahun ke tahun dengan terus melakukan evaluasi dan meningkatkan pelayanan yang berkualitas. “Dibilang kendala memang kita harus melakukan ekspansi mengembangkan suatu produk yang lebih besar. Untuk itu kita butuh support dari Pemprov Sumsel dalam hal penambahan penyertaan modal. Dengan adanya Dana penyertaan modal nanti kita berharap PT. Penjaminan Kredit Daerah Sumsel (Perseroda) dapat menjadi suatu perusahaan yang lebih besar lagi,” tegasnya.
H. Irwansyah, berharap di tahun 2024 ini PT. Penjaminan Kredit Daerah Sumsel (Perseroda) bisa mendapatkan penyertaan modal yang sudah diajukan pada anggaran yang ada. ”Kita berharap Pemprov Sumsel dapat segera membantu proses ini. Untuk berapa besarnya kami serahkan kepada Pemprov Sumsel. Yang jelas pada rapat tadi sudah kami sampaikan untuk besarnya dan mudah-mudahan itu bisa terwujud. Sesuai Arahan dari Bapak Gubernur kita harus tetap selalu menjaga kinerja kita juga harus melakukan perbaikan dan peningkatan kompetensi. Kita juga harus meningkatkan kinerja yang lebih besar dari pencapaian tahun lalu. Jadi setiap tahun harus tumbuh berkembang,” paparnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) Dr. Agus Fatoni, M.Si ketika diwawancarai usai melakukan rapat bersama dengan Pimpinan BUMD, Sekda Sumsel dan beberapa Kepala OPD terkait dilingkungan Pemerintah Provinsi Sumsel mengatakan bahwa pada hari ini saya selaku pemegang saham BUMD, melakukan evaluasi BUMD secara bertahap yang mana pada hari ini sudah ada 3 BUMD yang kita evaluasi yakni, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sumsel, PT. Penjaminan Kredit Daerah Sumsel (Perseroda), dan PT. Tirta Sriwijaya Maju ( Perseroda).
Terkait penyertaan modal diakuinya memang ada yang mana sebelumnya sudah pernah dibahas di DPRD Sumsel namun berapa jumlah besarannya Mantan Dirjen Bina Keuangan Daerah ini enggan menyebutkan berapa angka nominalnya karena hal tersebut belum bisa direalisasikan sekarang kita akan melihat dari hasil evaluasi terlebih dahulu sampai dengan akhir nanti.
Dijelaskannya bahwa ada beberapa BUMD yang sudah memberikan Laba, namun ada juga yang belum memberikan Laba dikarenakan sesuai dengan kondisi BUMD itu sendiri. Dirinya berjanji apabila sudah dievaluasi secara keseluruhan hasilnya akan kita sampaikan kepada masyarakat.
Ketika disinggung mengenai adanya CSR alumni IPDN tahun 1994 ini menegaskan bahwa semua BUMD yang sudah memberikan Laba tentunya harus mengeluarkan CSRnya yang mana CSR tersebut peruntukannya harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Laporan : Sandy
Posting : Imam Gazali