Pemprov Sumsel Bina Bilal Mayit se-Sumsel

Securitynews.co.id, PALEMBANG – Kemampuan untuk mengurus jenazah atau mayit merupakan salah satu kewajiban umat Islam. Namun, untuk melakukan kewajiban tersebut diperlukan pengetahuan dan pemahaman secara utuh.

Oleh sebab itu, guna meningkatkan kemampuan tersebut, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melakukan pembinaan dan pelatihan kepada bilal mayit se- kabupaten/kota yang ada di Sumatera Selatan (Sumsel). Kegiatan ini digelar di Masjid Raya Takwa, Senin (2/12).

“Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah. Artinya umat Islam diwajibkan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan menguburkan jenazah sesuai syariat islam,” ungkap Asisten I Pemerintah Provinsi Sumsel, H. Akhmad Najib dalam sambutannya.

Dia menjelaskan, di era globalisasi sekarang ini, kegiatan pembinaan dan pelatihan terhadap bilal mayit ini penting dilakukan. Sebab, saat ini masih banyak masyarakat khususnya generasi muda yang belum sadar pentingnya keterampilan dalam mengurus jenazah.

“Kami berharap para peserta dapat menyerap ilmu yang diberikan. Sehingga nantinya ilmu tersebut dapat diterapkan dalam pengurusan jenazah di masyarakat, terutama di lingkungan keluarga,” tuturnya.

Sedikitnya, ada 150 orang bilal mayit yang menjadi peserta pada kegiatan yang digagas Gubernur Sumatera Selatan, H Herman Deru. Mereka merupakan utusan dari Bagian Kesra Kabupaten/Kota se-Sumsel, pengurus masjid, maupun perwakilan dari organisasi kemasyarakatan lainnya.

“Selain memberikan pembekalan keterampilan kepada masyarakat, hal ini juga untuk mempererat tali silaturahmi sesama umat tanpa melihat latar belakang pemeluk agama tersebut,” tutur Plt. Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Sumsel, M Iqbal Alisyahbana S.STP

Sedangkan Rahmat, salah seorang peserta mengapresiasi kegiatan pembinaan dan pelatihan mengurus jenazah yang digelar untuk bilal mayit tersebut.

“Pelatihan ini sangat baik. Karena dengan pelatihan kami para bilal menjadi lebih mengerti tata cara mengurus mayit,” kata Rahmat.

Bahkan Rahmat berharap agar kegiatan semacam ini bisa dilakukan secara berkesinambungan. “Kabupaten dan kota di Sumsel harus rutin melakukan kegiatan ini. Sosialisasi juga tak kalah penting agar kegiatan ini bukan hanya diikuti orang tua tetapi juga anak muda,” pungkasnya.

Diketahui, penyelenggaraan bilal mayit ini merupakan salah satu program yang tergabung dalam Petugas Penghubung Urusan Keagamaan Daerah (P2UKD) yang sebelumnya sebelumnya sudah diaktifkan kembali oleh Gubernur Sumsel H Herman Deru.

“Jadi P2UKD ini tujuannya multifungsi seperti untuk pembinaan umat, penyuluhan agama, serta berperan sebagai P3N juga, penggagas rumah tahfidz, pelatihan khotib juga penyelenggaraan bilal mayit dan lainnya,” jelas HD.

Hadir dalam acara tersebut Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Sumsel H.Akhmad Najib, Plt Kepala Biro Kesra Pemprov Sumsel M.Iqbal Alisyahbana, S.STP.

Laporan             : Akip
Editor/Posting : Imam Ghazali