Paham Radikal Tidak Sesuai dengan Ideologi Negara

Securitynews.co.id, PALEMBANG – Muktamar Pertama dilakukan Majelis Taklim Indonesia yang dilaksanakan, Jumat(13/12/19) di Hotel Swarna Dwipa Palembang.

Acara dihadiri Ketua Umum terpilih Himpunan Majelis Taklim Indonesia Pusat Drs H Buya Syamsuddin Armain, Sekjen Himpunan Majelis Taklim Indonesia Herianto SPd MM, Ketua Majelis Pertimbangan H Hidayat Chomsu SE, serta 5 perwakilan kabupaten/kota Sumsel Himpunan Majelis Taklim Indonesia.

Drs H Buya Syamsuddin Armain sebagai Ketua Himpunan Majelis Taklim Pusat saat diwawancarai menjelaskan, majelis taklim mengadakan muktamar ini bertujuan untuk menyatukan seluruh majelis taklim di Indonesia seraya mengingatkan bahwa paham radikal tidak sesuai dengan ideologi negara kita.

Karena paham radikal identik dengan kekerasan, sedangkan ideologi negara kita adalah Pancasila maka kita akan meluruskan dari pemahaman radikal serta memberikan tuntunan megenai ideologi kita yaitu Pancasila.

Maka diadakannya Himpunan Majelis Taklim Indonesia untuk mencegah atau meminimalisir adanya aliran-aliran baru, karena banyak kita lihat keluarnya aliran-aliran baru yang menyimpang dari pandangan Agama. ”Diadakannya Himpunan Majelis Taklim untuk menerangkan kebijakan yang sebenarnya adalah Al-Quran dan Sunnah,” tegasnya.

Untuk mencegah masuknya Aliran Radikal, Himpunan Majelis Taklim Indonesia akan bekerja sama dengan Menteri Agama untuk mempersatukan seluruh tokoh agama, para ulama untuk diberikan pandangan serta pemahaman tentang ideologi negara kita Pancasila agar pemahamam radikalisme tidak melebar luas penyebarannya.

”Harapan yang kita inginkan agar para ulama serta orang-orang yang memahami Al-Qur’an untuk membantu meminimallisir Pemahaman Radikalisme agar tidak menimbulkan suatu masalah yang baru, khususnya di Sumatera Selatan,” pungkasnya.

Laporan             : Akip
Editor/Posting : Imam Ghazali