Paham “Ashabiyah” Diwariskan dari Era Jahiliah

Oleh: Qomariah (Muslimah Peduli Generasi)

Betapa buruknya dampak Ashabiyah (fanatisme kesukuan/kebangsaan), terutama terhadap para penguasa mereka, sehingga kehilangan rasa tanggung jawab terhadap sebagian negeri kaum muslim. Seperti; yang terjadi di Gaza dan Palestina saat ini.

Gaza dan Palestina hari ini, masih dirundung duka penduduknya masih terus diancam genosida, bahkan mereka makin lemah tak berdaya, dengan adanya Ashabiyah ini telah menjadikan derita saudara seiman di abaikan hanya karena mereka dianggap “bukan bagian dari bangsa atau negara kita”? Pertanyaan ini mengiris hati nurani.

Di tengah suara ratapan dan jeritan rakyat Palestina yang dibantai dengan senjata buatan Amerika dan uang pajak Barat, sebagian besar pemimpin muslim dan Arab justru bungkam dan menghindar. Bahkan sebagian mereka menghalangi upaya umat Islam yang ingin membela saudara mereka di tanah suci Al-Quds, mereka ini secara tidak langsung bersekutu dengan penjajah zion*s Yahudi dengan menghalangi pembelaan terhadap rakyat Palestina.

Apalagi ketika kita menyaksikan sikap dingin para penguasa negeri –negeri Arab yang berbatasan langsung dengan Gaza, seperti Mesir, Yordania, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan yang lainnya bahkan menormalisasi hubungan dengan Israel. Mereka lalu bersikap netral di tengah genosida brutal.

Dalam menghadapi pembantaian terhadap rakyat Palestina. Mereka bahkan tidak ada gerak untuk membantu, bahkan tragedi kemanusiaan di Gaza dan Palestina bukan hanya  menyisakan darah dan air mata, tetapi juga menyingkap tabir kemunafikan, pengkhianatan dan keculasan para penguasa negeri-negeri muslim, khususnya para penguasa Arab.

Lebih dari itu ‘Ashabiyah adalah fanatisme buta yang menutup mata dari kebenaran dan keadilan. Bahkan Rasulullah SAW, menggambarkan orang yang terjerat “Ashabiyah sebagai orang yang menghidupkan kembali semangat jahiliyah.”

Islam mengecam keras segala bentuk Ashabiyah (fanatisme, kesukuan/kebangsaan).

Rasulullah SAW bersabda; “bukan termasuk golongan kami Orang yang menyerukan Ashabiyah. Bukan termasuk golongan kami orang yang berperang karena Ashabiyah, bukan termasuk golongan kami orang yang mati di atas Ashabiyah.(HR.Abu Dawud).

Ashabiyah jelas bertentangan dengan firman Allah SWT, yang memerintahkan kaum muslim untuk bersatu atas dasar iman; “sungguh kaum mukmin itu bersaudara.” (TQS.al- Hujurat: 10).

Padahal menolong muslim yang tertindas adalah kewajiban. Allah SWT berfirman; “jika mereka meminta pertolongan kepada kalian dalam (urusan pembelaan) agama, maka kalian wajib menolong mereka (TQS.al–Anfal: 72).

Islam secara tegas mengecam para penguasa yang zalim, culas dan khianat. Mereka yang enggan menolong kaum muslim yang terzalimi, mereka ini hakikatnya adalah para pengkhianat besar, mereka berada di bawah ancaman laknat dan azab Allah SWT.

Allah SWT berfirman: “janganlah kalian condong kepada orang-orang yang zalim, lalu kalian nanti akan disentuh api neraka.” (TQS. Hud: 113).

Rasulullah SAW bersabda;”sungguh jika manusia melihat seorang zalim, lalu mereka tidak mencegah tangannya, Allah nyaris akan menimpakan azab- Nya kepada mereka semuanya.”(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).

Membiarkan kezaliman tanpa usaha, menolak ataupun menghalangi kezaliman tersebut, akan mengundang azab yang menimpa semua orang. Bahkan kezaliman itu merupakan penghianatan besar terhadap umat.

Umat Islam harus sadar, bahwa para penguasa muslim saat ini tidak menjalankan fungsinya sebagai Junnah (perisai).

Rasulullah SAW bersabda; “sungguh imam (Khalifah) adalah perisai, orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung dengan dirinya (HR. Muslim).

Kekuatan dalam satu kepemimpinan yang benar-benar akan membela agama dan umat, khususnya saudara-saudara kita  di Palestina yang sudah lama tertindas.

Hanya Islam solusi Hakiki, bukan sekedar mengutuk para penguasa khianat dan culas tetapi mengganti sistem kufur “Ashabiyah’’ yang telah membuat umat Islam terpecah-belah.

Karena itu Islam datang untuk menghapus Ashabiyah dan mengganti ikatan ini dengan ikatan akidah Islam sebagai dasar satu-satunya persatuan dan loyalitas umat.

Hanya ideologi Islam (khilafah) yang mampu benar-benar menegakkan seluruh kekuatan, keamanan dan kesejahteraan umat. Insya Allah. Wallahu a’lam bishawab.