Nostalgia di OKUT, Herman Deru Wayangan dengan Kagama

Securitynews.co.id, PALEMBANG – Usai melakukan Rapat Koordinasi Dana Bagi Hasil (DBH) Kelapa Sawit Bagi Provinsi Penghasil Kelapa Sawit di Provinsi Riau, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru langsung bertolak kembali ke Palembang guna menghadiri Pagelaran Seni Budaya Nusantara Wayang Kulit yang diprakarsai Pemprov Sumsel, Komunitas Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama), dan Putra Jawa Sumatera (Pujasuma) di Pendopo Griya Agung Palembang, Sabtu (11/1/20) malam.

“Pagelaran ini mengingatkan saya 10 tahun jadi Bupati OKU Timur. Di setiap kesempatan saya selalu menghadirkan pagelaran semacam ini,” kata HD dalam sambutannya.

Pagelaran tersebut dilakukan, lanjut HD, sebagai upaya untuk tetap menjaga budaya nusantara. “Kalau tidak seperti ini saya takut budaya ini akan hilang. Selain itu, pagelaran ini sebagai ajang silaturahmi bagi kita,” ungkapnya.

Dia menceritakan, saat menjadi Bupati OKU Timur, dirinya pun menerapkan kepada seluruh lapisan masyarakat wajib menggunakan bahasa jawa satu hari dalam satu bulan.

“Bukan hanya bahasa jawa, tapi juga wajib bahasa Komering. Itu salah satu cara kita mempertahankan kearifan lokal dan itu harus terus kita lakukan,” tuturnya.

Untuk diketahui, pagelaran seni budaya wayang kulit tersebut dimainkan oleh Ki Dalang Seno Nugroho dengan lakon “Semar Mbangun Khayangan”.

Sementara itu di sisi lain, HD juga mengucapkan selamat atas terbentuknya Pengurus Daerah Kagama di Sumsel. Baginya, alumni Universitas Gajah Mada berkontribusi besar dalam pembangunan negeri ini.

“Banyak petinggi negeri ini merupakan alumni Universitas Gajah Mada. Mereka berperan besar dalam pembangunan. Maka dari itu, saya berpesan kepada penguru agar tetap menjaga nama baik Kagama,” tegasnya.

Sebelumnya, Pengurus Daerah Kagama Wilayah Sumsel Joko Siswanto mengajak seluruh anggotanya untuk terus bersinergi dengan pemerintah.

“Ayo kita kerja dan bersinergi. Kita gerakkan ekonomi kerakyatan sehingga Sumsel menjadi lebih maju,” paparnya.

Laporan : Akip
Editor/Posting : Imam Ghazali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *