Naik Mobil Pendemo, Herman Deru Ikut Berorasi

Securitynews.co.id, PALEMBANG- Ratusan buruh yang tergabung dalam DPC Federasi Serikat Buruh (FSB) Niaga, Informatika, Keuangan, Perbankan dan Aneka industri (Nikeuba) Provinsi Sumsel, mendatangi Kantor Gubernur Provinsi Sumsel (19/8) untuk menyuarakan aspirasi mengenai Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta kerja. Massa yang hadir meminta Gubernur Herman Deru untuk keluar menemui dan mendengarkan aspirasi dari para buruh.

Nampak dengan spontan Gubernur Herman Deru menemui masyarakat tersebut, lalu naik mobil dan berorasi di hadapan ratusan DPC FSB Nikeuba, menanggapi tuntutan mereka.

Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru menginstruksikan langsung Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Provinsi Sumsel untuk merangkum dan meneruskan aspirasi dari DPC Federasi Serikat Buruh (FSB) Niaga, Informatika, Keuangan, Perbankan dan Aneka industri (Nikeuba) Provinsi Sumsel, kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.

Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh Gubernur Provinsi Sumsel H. Herman Deru saat menerima aspirasi buruh yang tergabung dalam FSB Nikeuba, di Halaman Kantor Gubernur Provinsi Sumsel (19/8/20) Pagi.

Untuk diketahui, DPC FSB Nikeuba Sumatera Selayan menyampaikan aspirasi terkait menolak rancangan undang-undang cipta kerja, untuk dikeluarkannya cluster ketenagakerjaan dalam RUU Cipta kerja, meminta kejelasan serta menuntut kebijakan pemerintah terkait bantuan tambahan upah bagi pekerja atau buruh sebesar Rp.600.000 perbulan bagi pekerja/buruh penerima upah di bawah Rp. 5.000.000.

Herman Deru yang saat itu melebur bersama kerumunan pendemo mengatakan, merespon dengan sangat responsif apa yang disampaikan masyarakat. Menurutnya, usulan terkait dengan pemberian insentif bagi buruh atau tenaga kerja yang berpenghasilan kurang dari Rp. 5.000.000 mendapatkan insentif dengan syarat yang memenuhi, agar syarat tersebut dihapuskan.

“Memang syaratnya ada yang menganggap berat ada yang menganggap syarat itu tidak berat, jika ada yang memenuhi maka itu tidak berat , tapi berat bagi yang belum memenuhi nya. Nah tentu pemerintah pusat dalam hal ini pemegang regulasi akan mempertimbangkan. Seperti biasa nya saya selalu mendukung aspirasi kalian, karena kalian menyampaikannya dengan sopan , kalian menyampaikannya dengan hormat seperti ini,” tegasnya.

Herman Deru menuturkan, dalam waktu dekat akan membuatkan surat khusus kepada DPR, Menteri tenaga kerja RI bahkan kepada Presiden untuk menyampaikan aspirasi masyarakat dengan sebenar-benarnya.

“Percayalah bahwa kami juga tidak menutup mata dan telinga terhadap apa yang terajadi di lapangan khususnya di Provinsi Sumsel ini. Dan saya instruksikan kepada kepala dinas tenaga kerja dan transmigrasi untuk merangkum semua usulan teman-teman kemudian regulasikan dalam bentuk surat, diantar dengan cara terhormat diantar dengan cara yang elegan. Kita menyampaikan ini kepada institusi yang mempunyai kewenangan dalam memasukan atau mengubah aturan-aturan itu. Yakinlah ketika kalian niatnya baik, doa yang benar Insha Allah dikabulkan oleh para pemangku kebijakan tersebut,” tambahnya.

“Walaupun tidak sepenuhnya tapi sebagian. Paling tidak kalian sudah beribadah menyampaikan aspirasi dari sekian banyak buruh di Indonesia ini khusunya di Provinsi Sumsel. Gubernur akan mendukung kalian dengan penuh keseriusan. Selamat berjuang, hindari konflik karena kita orang sumsel wilayah yang zero konflik,” pungkasnya.

Laporan : Ril/Akip
Editor/Posting : Imam Ghazali

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar