Menikah Adalah Sunnah Rasulullah SAW

Oleh: Qomariah (Aktivis Muslimah)

Orang yang enggan menikah baik itu laki-laki atau wanita, mereka sebenarnya tergolong orang-orang yang paling sengsara dalam hidup ini, mereka adalah orang yang paling tidak menikmati kebahagiaan hidup, baik kesenangan bersifat biologis maupun spiritual.

Seperti fenomena yang terjadi saat ini, di mana generasi mudanya lebih takut miskin daripada takut tidak menikah, karena mereka menganggap biaya hidup dan ketidakpastian ekonomi jadi alasan utama generasi muda menunda pernikahan.

Diperlukan solusi konkret dari pemerintah untuk mendorong kesejahteraan, sebab; berbeda pula tantangannya. Tantangan yang berbeda ini kemudian melahirkan cara pandang yang berbeda pula, Salah satunya dalam hal memandang sebuah pernikahan, kalau dahulu anak muda menempatkan pernikahan sebagai tonggak kedewasaan yang harus dicapai. bahkan, mereka yang sudah berumur 30-an, tetapi tak kunjung menikah kerap dikaitkan dengan “keterlambatan”melepas masa lajang, terlebih bagi perempuan, anggapan “perawan tua” kerap kali melekat pada mereka yang tidak kunjung menemukan jodohnya.

Namun, di era saat ini tampaknya pandangan tersebut mengalami penggeseran. salah satunya bisa di lihat dari sebuah fenomena yang belakangan ini, sedang hangat diperbincangkan di media sosial, yakni mengenai generasi muda yang lebih takut miskin daripada takut tidak menikah. Kompas.id(27/11/2025).

Akhir-akhir ini fenomena menunda-nunda menikah semakin banyak menyakiti para pemuda dan pemudi, bukan karena merasa tidak sanggup secara finansial atau semata karena belum ketemu lelaki atau perempuan yang tepat, tetapi lebih pada rasa takut dan khawatir berlebihan untuk menjalin hubungan itu.

Ketakutan dan kekhawatiran ini bisa muncul karena mindset terhadap pernikahan yang mulai berubah. Disebabkan oleh konten-konten di sosmed yang begitu bebas tak terkendali, dianggap menjadi pemicu utama.

Menjamurnya konten-konten di sosmed yang menggambarkan betapa beratnya menjalani pernikahan, banyak yang beranggapan kalau sudah menikah tak ada lagi kesempatan untuk jalan dan jajan, kalau punya istri pasti harus keluarkan banyak uang untuk membiayai kebutuhan dan keinginannya,  kalau sudah punya anak pasti mengurusnya sangat berat.

Apalagi di keluarga hari ini marak terjadi KDRT, banyak laki-laki yang tidak bertanggung jawab, kecanduan judi online, pinjaman online, bahkan PSK online meski sudah menikah. Fenomena-fenomena ini semakin menguatkan rasa takut akan menikah pada generasi muda saat ini.

Memang benar bahwa untuk melangkah ke jenjang pernikahan perlu berpikir panjang dan hati-hati, sebab salah langkah efek buruknya bisa sangat panjang. Namun, menggeneralisir pernikahan sebagai momok menakutkan adalah anggapan keliru. Sebab, masih banyak di luar sana laki-laki yang shalih, pekerja keras, bertanggung jawab, dan lembut. Begitu juga dengan perempuan shalihah, tidak banyak tingkah, setia, keibuan, dan penyayang.

Maka dari itu menikahlah, bahwa rezeki tidaklah selalu berupa harta benda dan tahta, suami yang shalih dan istri yang shalihah pun termasuk rezeki, ketenangan ruh, jasad yang sehat dan hati yang jernih. Dan tidak kalah penting adalah hati yang lapang serta qana’ah atas ketetapan Allah SWT. Serta jangan lupa bersyukur atas nikmat pernikahan yang insya Allah menjadi ladang pahala serta nikmat pasangan yang telah Allah takdirkan kepada diri kita.

Oleh karena itu, bahwa pernikahan adalah fitrah bagi manusia, Allah SWT menyuruh manusia untuk menghadapkan diri mereka ke agama fitrah agar tidak terjadi penyelewengan dan penyimpangan sehingga manusia tetap berjalan di atas fitrahnya. Yaitu; sebuah pernikahan.

Bahwa pernikahan adalah fitrah manusia, maka dari itu Islam menganjurkan untuk menikah karena nikah merupakan “gharizah nau” naluri ingin memiliki keturunan.

Apabila gharizah (naluri) ini tidak di penuhi dengan jalan yang sah (Pernikahan), maka ia mencari jalan –jalan syaitan (Perzinahan) yang menjerumuskan manusia ke maksiatan.

Allah SWT berfirman; “(Larangan Mendekati Zina)

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.(QS.Al – Isra: 32).

Allah SWT memerintahkan untuk menikah, dan apabila mereka fakir niscaya Allah SWT akan membantu dengan memberi rezeki kepadanya.

Rasulullah SAW bersabda; “menikah adalah sunnahku, barang siapa yang enggan melaksanakan sunnahku, maka ia bukan dari golonganku, menikahlah kalian, karena sesungguhnya aku berbangga dengan banyaknya jumlah kalian di hadapan seluruh umat, barang siapa memiliki kemampuan untuk menikah maka menikahlah, dan barang siapa yang belum mampu hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu adalah perisai baginya (dari berbagai syahwat). Wallahu a’lam bishawwab.