Mashendata Musai:Vaksin untuk Pegawai Diknas Masih Didata

Securitynews.co.id, PALEMBANG – Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, melalui Mashendata Musai selaku Kabid SMA Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel mengatakan, Vaksin Sinovac sifatnya menunggu dari pusat. ”Vaksinnya masih kita tunggu, karena sesuai dengan surat edaran Pak Gub kemarin, bahwa kita belum bisa melaksanakan pembelajaran tata muka, karena kondisinya ini,” ujarnya, Selasa (3/2/21).

Untuk pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan setelah divaksin. “Terlepas berapa persentasenya itu nanti, berapa persen yang kita akomodir. Artinya kita masih menunggu, tapi sekarang sudah dalam tahap proses pendataan. Jadi, baik pegawai dinas termasuk pengawas semua itu sedang kita data untuk divaksin nanti. Sampai sekarang kita belum melakukan pembelajaran tatap muka ini, memang sesuai dengan arahan Pak Gubernur, kita akan selesaikan vaksin dulu,“ ujar Mashendata Musai.

Mudah-mudahan vaksin ini semakin cepat semakin bagus, karena kasihan anak-anak ini, sudah ingin sekali tatap muka di sekolah seperti sediakala. Vaksin itu sendiri dilaksanakan secara bergelombang. Menurut informasi yang diterima, didahulukan tenaga medis dan dunia pendidikan.

“Bahwa dunia pendidikan ini harus segera tatap muka, kasihan anak-anak menjadi korban, karena belajar daring tidak semuanya memahami baik murid maupun orang tua wali murid itu sendiri, karena tidak efektif,“ bebernya.

Sesuai arahan gubernur terakhir tunggu vaksin, semakin cepat vaksinnya semakin bagus, posisi kita sekarang menunggu. Jika awal bulan ini berarti lebih cepat sekolah tatap mukanya, vaksin yang kemarin itu didahulukan untuk tenaga medis.

Untuk vaksin nanti mana wilayah yang akan didahulukan kita tunggu dari hasil Tim Gugus Tugas Covid-19, karena mereka yang tahu persis yang mana akan didahulukan. Mereka punya data, jadi semua tergatung tim gugus tugas, kewenangan ada sama mereka,“ jelasnya.

Jumlah guru yang akan divaksin nanti berjumlah 6000-an. Guru SLB, SMA, dan SMK itu untuk jumlah guru se-Sumsel.

Laporan : Akip
Editor/Posting : Imam Ghazali