Securitynews.co.id, BANYUASIN- Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 di Kabupaten Banyuasin dipusatkan di komplek perkantoran pemerintah daerah Jalan Sekojo Pangkalan Balai, Banyuasin di Kecamatan Banyuasin III. Acara yang digelar pada (6/7/2023) akan datang tersebut bakal dihadiri oleh presiden Jokowi Dodo menunggu konfirmasi kejelasan dari sesnek atau akan diwakili wakil presiden RI Makruf Amin. Hadir juga seluruh Gubernur, Walikota, Bupati dari seluruh Indonesia.
Bupati H. Askolani Jasi, Wakil Bupati Slamet Sumosuntono, PLT Ketua Dharma Wanita Ibu Neni Slamet, para kepala OPD dan para Camat, Lurah juga para kepala desa se-Kabupaten Banyuasin.
Para kades dalam wilayah Kecamatan Banyuasin III, sangat bersyukur dan sangat mendukung penuh acara Harganas di Kabupaten Banyuasin ini. “Kami seluruh Kepala desa di Kecamatan Banyuasin III sangat mendukung penuh Kegiatan Harganas yang bertema “Cegah Stunting agar Keluarga Bebas Stunting,” ungkap Mulyadi Ketua Forum Kades Banyuasin III.
Acara yang juga dihadiri oleh seluruh para Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) se-Indonesia, Penyuluh Keluarga Berencana (PKB), dan Petugas Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD). “Untuk meningkatkan kinerja pengelola dan petugas program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana dalam merealisasikan program. Selain itu untuk lebih peduli pada sekitar kita dan dapat memberikan manfaat lebih bagi para keluarga beresiko stunting sehingga dapat menurunkan angka prevalensi stunting. Peringatan Harganas juga sebagai penyemangat baru dalam meningkatkan kualitas keluarga di Indonesia terutama melalui budaya gotong-royong yang menjadi nilai luhur bangsa,” kata Mulyadi atau yang akrab dipanggil Edi Sabara.
Survei Status Gizi Indonesia yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan pada 2019, prevalensi stunting pada balita tercatat 27,76% yang artinya satu dari empat anak balita Indonesia mengalami stunting. Di Kabupaten Banyuasin berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan prevalensi tersebut. “Kondisi kabupaten Banyuasin saat ini, pemerintah telah melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan membentuk TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) dan kader TPK (Tim Pendamping Keluarga),” tambah Edi Sabara.
“Sebagai Kepala desa kami menyampaikan bahwa penanganan stunting dimulai dari hulu, yaitu ibu yang akan melahirkan. Ibu hamil harus benar-benar sehat, tidak lagi kurang umur, Kekurangan Energi Kronis (KEK) ataupun anemia. Selain itu juga peran Kementerian Agama melalui KUA untuk menyaring calon pengantin yang telah berusia 19 ke atas sesuai dengan UU Perkawinan No. 16 tahun 2019,” tambahnya.
Untuk itu ia mengajak masyarakat untuk menurunkan angka stunting. “Saya mengajak kepada seluruh elemen masyarakat Kabupaten Banyuasin khususnya wilayah Kecamatan Banyuasin III, mari kita bersama-sama menurunkan angka stunting dan mencegah adanya stunting di Kabupaten Banyuasin,” imbau Ketua Forum Kades Banyuasin III ini, bersama Sekretaris, Bendahara (KSB) Iswandi dan Yayah saat dikonfirmasi media ini.
Laporan : WT
Editing : Imam Gazali