Oleh : Titin Agustina
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah di tetapkan oleh pemerintah sebagai program pencegahan dari stunting dan meningkatkan kualitas gizi anak bangsa.
Namun ketika program ini di jalankan, berbagai permasalahan mulai muncul. Seperti yang terjadi di SMP 3 Berbah Sleman Yogyakarta ada 135 siswa yang keracunan usai mengkonsumsi Makan Bergizi Gratis.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan ( P2PL ) Dinas Kesehatan kabupaten Sleman.
Menurut Khamidah Yulianti, ada 2 guru yang mengalami diare dan 135 anak yang keracunan massal setelah menyantap MBG.
Kemudian ada petugas dari puskesmas yang datang ke sekolah untuk mengobati 66 siswa yang keracunan, 2 siswa yang di bawah ke puskesmas dan 1 orang di bawah ke RSUD Prambanan untuk dirawat secara intensif. Tirto, Rabu (27/8/2025).
Harapan terpenuhinya kebutuhan gizi generasi agar anak bangsa tumbuh sehat melalui program pemberian makanan gratis nyatanya jauh dari harapan.
Keracunan massal tidak hanya ditemukan di satu daerah, namun di berbagai daerah. Dan di beberapa sekolah juga bermunculan dan tidak terhitung berapa korban yang terkena dampak dari keracunan MBG.
Beredar vidio dan kritikan pedas yang di layangkan oleh orang tua bahkan guru kepada pemerintah, dan masyarakat berpendapat bahwa program MBG masih harus di uji ulang.
Dilihat dari kesiapan insfratruktur, standart operasional dan pengawasan yang belum memadai sehingga berdampak pada keselamatan anak-anak.
Kriteria makanan sehat dan bergizi adalah makanan yang memiliki nilai gizi yang seimbang dan mengandung nilai gizi esensial bagi tubuh seperti vitamin, mineral , karbohidrat, protein, lemak, kalsium, serat dan juga air. Namun nyatanya Makan Bergizi Gratis yang dianggap dapat memperbaiki kualitas gizi anak bangsa belum dapat terpenuhi secara sempurna.
Pemerintah menjalankan program MBG tidak secara langsung, namun mengajak para swasta untuk bekerja sama dalam rangka mensukseskan program ini.
Para pembisnis dapur MBG yang di berikan tugas untuk menjalankan program ini nyatanya hanya mementingkan keuntungan, mengabaikan kebersihan, dan kesehatan bagi anak bangsa.
Sehingga makanan yang di terima adalah makanan yang berlendir, basi, dan bahkan di temukan belatung pada makanan MBG.
Makanan yang diterima oleh anak-anak karena sanitasi yang kurang bersih dan jarak waktu memasak dan waktu pemberian nasi itu lebih dari 5 jam sehingga makanan pun berbau dan berlendir.
Akibatnya banyak anak-anak yang mual, pusing bahkan keracunan massal akibat minim yah pengawasan dan kontrol dari pemerintah.
Banyaknya permasalahan yang muncul pada program MBG ini mengindikasikan program ini hanya untuk “memenuhi janji ” pada saat kampanye yang terlihat ” merakyat “namun bersifat pragmatis yaitu abai terhadap keselamatan rakyat.
Ironisnya Makanan Bergizi Gratis yang telah menelan biaya yang besar namun tidak membawa manfaat untuk rakyat, malah justru membahayakan kesehatan dan keselamatan rakyat terutama bagi anak-anak sekolah.
Gaya pemerintah populis yang sangat merakyat selalu memberikan janji, jaminan dan selalu memberikan harapan untuk terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
Namun sejatinya penguasa seperti ini hanya menjadikan rakyat sebagai “pendukung massa” dalam politik, dan rakyat pun menjadi tumbal bagi sistem buatan manusia yaitu sistem kapitalisme demokrasi.
Sistem Islam yang telah hadir selama 1300 tahun lamanya.
Telah memberikan gambaran kesejahteraan yang luar biasa. Seperti kisah di masa Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu yang setiap malam selalu mengawasi dan mengontrol rakyatnya.
Pada malam itu terdengar tangisan anak kecil yang kelaparan dan terlihat ada seorang ibu yang mendiamkan anaknya dengan “memasak batu”.
Khalifah Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhu merasa malu dan sedih ada rakyatnya yang kelaparan di bawah kepemimpinannya.
Seketika Khalifah Umar bin Khaththab langsung bergegas untuk mengambil gandum ke baitulmal kemudian Umar bin Khaththab juga yang memasak dan memberikan makanan itu kepada ibu dan anak tersebut.
Semenjak kejadian itu Umar bin Khaththab menerapkan kebijakan memberikan makanan gratis bagi semua masyarakat dan itu di jalankan atas dasar tanggung jawab seorang pemimpin atas rakyatnya.
Kepemimpinan di dalam sistem Islam berfungsi sebagai raa’in yaitu pengurus dan melayani semua kebutuhan masyarakat dengan adil dan amanah.
Rasullullah SAW bersabda: “Imam atau (Khalifah) adalah raa’in (pengurus rakyat) dan dia bertanggung jawab atas pengurusannya”. (HR.Bukhari).
Di dalam hadits yang lain:
“Tidaklah seorang hamba yang diberi kekuasaan oleh Allah untuk memimpin rakyat, lalu ia tidak memperhatikan mereka dengan nasihat, kecuali ia tidak akan tercium bau surga (HR. Bukhari).’’
Dalam sistem Islam seorang pemimpin tidak hanya di tuntut untuk adil dan amanah namun juga di sokong dengan sistem ekonomi yang stabil.
Membangun sebuah peradaban butuh generasi yang tidak hanya kuat secara fisik namun yang bertakwa dan berkepribadian Islam.
Syarat dari peradaban yang gemilang memerlukan generasi yang unggul dan bertakwa.
Maka perlu kebijakan yang mendukung agar generasi jauh dari gizi buruk, stunting dan penyakit lainnya. Sehingga negara harus mempunyai program matang dan terencana dalam menjalankan program bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat terutama bagi anak-anak.
Alokasi dana anggaran keuangan di sistem Islam terdapat di Baitul mal. Dan sumbernya berasal dari fai, kharaj, dan jizyah.
Dari kepemilikan umum seperti emas, perak, batu bara , nikel, hutan, laut, dan gas. Jika kekayaan yang berasal dari sumber daya alam (SDA) itu di pergunakan dengan sebaik mungkin dengan sistem syariah Islam, maka kebutuhan masyarakat akan terpenuhi.
Negara Islam akan menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar setiap individu seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, dan keamanan.
Dari sisi kesehatan negara akan menjamin kesehatan seluruh masyarakat baik yang kaya maupun yang miskin, semua akan mendapatkan pelayanan dan fasilitas yang terbaik untuk mencegah terjadinya stunting dan gizi buruk bagi anak-anak.
Pendidikan juga tidak kalah penting bagi generasi. pendidikan di dalam Islam harus bersumber dari Al Qur’an dan hadits sehingga tumbuh para generasi unggul dan juga bertakwa.
Negara Islam juga akan mempermudah masyarakat untuk dapat membeli makanan yang yang bergizi dengan cara menstabilkan harga pangan sesuai dengan daya beli masyarakat agar bisa terjangkau.
Penguasa di sistem Islam akan membuka lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya agar para laki-laki yang mempunyai tanggung jawab terhadap keluarganya dapat memenuhi kebutuhan ekonominya.
Dengan kesejahteraan dan keamanan yang luar biasa, negara Islam layak untuk di terapkan dalam sendi-sendi kehidupan.
Dan sudah saatnya kita kembali kepada aturan dari sang maha pencipta yaitu Allah SWT. Dialah yang masa adil dan maha bijaksana.
Maka aturan yang telah ditetapkannya pasti yang terbaik bagi seluruh umat manusia. Wallahua’ lam Bisshawab.