Kanwil Kemenkumham Sumsel Peringati Hari Dharma Karyadhika

Securitynews.co.id, PALEMBANG- Kementerian Hukum dan HAM memperingati Hari Dharma Karyadhika (HDKD) pada bulan Oktober setiap tahun. Kanwil Kemenkumham Sumatera Selatan sudah melakukan berbagai macam kegiatan. Mulai dari Gowes Sehat, jalan santai, donor darah, pameran expo barang sitaan, bakti sosial, pertandingan tenis yang melibatkan seluruh jajaran di bawah Kemenkumham Sumsel. Mulai dari jabatan lapas dan imigrasi serta pada puncaknya acara nanti akan diadakan ziarah dan tabur bunga, tanggal 30 Oktober 2021.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Sumsel, Dadi Mulyadi mengatakan, peringatan HUT tahun ini tetap memaksimalkan layanan kepada masyarakat dan warga binaan serta tetap menjaga protokol kesehatan saat menjalankan tugas. ”Apalagi diprediksi bakal terjadi ledakan ketiga kasus Covid- 19 pada Desember mendatang,” katanya saat diwawancarai di lapangan Tenis Pakri, Senin (25/10).

Dadi juga menjelaskan, untuk vaksin di wilayah kerja Kemenkumham Sumsel yang melakukan vaksin sebanyak 9.269 warga binaan tuntas divaksin dari total 15.150 penghuni rutan di Sumsel. Jumlah tersebut diprediksi terus bertambah hingga bisa tuntas sebelum Desember mendatang. Jumlah tersebut sudah capai 70 persen dan hingga kini proses vaksinasi masih jalan, dengan melibatkan anggota TNI, Polri dan Dinkes Kesehatan setempat.

”Adapun kendala dalam pelaksanaan vaksin ini adalah banyaknya warga binaan yang tidak memiliki kartu identitas seperti KTP atau alat pengenal lainnya, sehingga sebelum proses berjalan pendataan kartu identitas dilakukan dulu lalu berkoordinasi dengan disdukcapil setempat untuk dilakukan traking. Jika masih tidak ditemukan, pihaknya mengacu pada surat keputusan Kemenhukham, bagi yang tidak memiliki KTP maka berkas perkara narapidana yang jadi sumber identitas resmi, karena memang instruksinya vaksin untuk warga binaan jangan dipersulit,” jelasnya.

Dadi menambahkan,  total warga binaan di Lapas Mata Merah adalah paling banyak sudah divaksin atau sudah mencapai 80 persen. Lantaran penghuni memang paling padat dibanding lapas lainnya,  lokasi dan jarak masih menjadi kendala. Makanya untuk lapas yang posisinya jauh distribusi vaksin yang relatif panjang membuat vaksinasi jadi cenderung lebih lambat, makanya saat ini distribusi vaksin diubah yakni dengan mengirim langsung vaksin ke lokasi yang dituju langsung dari pusat, melalui kerjasama instansi terkait, yakni TNI, Kepolisian dan Dinas Kesehatan setempat.

Program vaksinasi warga binaan sudah dimulai sejak Agustus 2021 lalu. Dimana kala itu yang terdata sebanyak 15 orang warga binaan terjangkit Covid-19 di Sumsel. Kenyataan itulah yang membuat pihaknya langsung bergerak cepat dengan terus melakukan vaksinasi hingga bisa tuntas 100 persen.

Laporan : Wiwin
Posting  : Imam Ghazali