Securitynews.co.id, JAKARTA- Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Drs Agus Andrianto SH MH, menggelar Silaturahmi & Halal Bil Halal Virtual dalam rangka merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di tengah Pandemi Covid-19, Selasa, 26 Mei 2020.
Kegiatan yang mengangkat tema “Menyapa Indonesia” ini diikuti peserta dari Sabang sampai Merauke. Mulai warga kurang mampu, penggiat sosial, relawan pendidikan, dosen, hingga penyandang disabilitas, dan difasilitasi oleh Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (PRIMA DMI) Wilayah Sumatera Utara.
Kabaharkam Polri mengawali silaturahmi ini dengan ucapan terima kasih dan selamat merayakan Idul Fitri 1441 Hijriyah.
Selanjutnya Kabaharkam Polri mendengarkan satu persatu ungkapan hati dari masing-masing peserta. Ada kisah tentang suka duka lebaran di kampung orang, tentang kegiatan sosialisasi penanganan Covid-19, hingga pengalaman lebaran virtual.
Salah satu dari beberapa peserta yaitu Sumaji, pedagang kerupuk dari Kepulauan Riau, mengaku pendapatan pengusaha mikro seperti dirinya menurun drastis selama Pandemi Covid-19.
Kabaharkam Polri sendiri mengajak para peserta silaturahmi dan masyarakat luas lainnya untuk membuang jauh-jauh rasa takut dalam menghadapi Pandemi Covid-19 ini.
Kabaharkam Polri juga menjelaskan, dalam penanganannya, pandemi yang sudah menyebar di berbagai negara di seluruh dunia ini mendapat respons yang berbeda-beda dari masing-masing negara. Indonesia sendiri memilih kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sejak April 2020, lanjut Kabaharkam Polri, pemerintah pusat telah menyalurkan Bansos. Namun dampak dari penerapan PSBB membuat jumlah penerima Bansos jadi bertambah sehingga pendataan semakin sulit dan penyalurannya agak terhambat.
Sebagai antisipasi Kapolri telah menginstruksikan agar jajaran kepolisian membantu masyarakat yang belum terdata dan belum mendapatkan Bansos. Kapolri juga memerintahkan setiap Polres agar menyiapkan 10 ton beras untuk masyarakat yang membutuhkan. Penyaluran beras tersebut telah dilaksanakan di Sumsel dan daerah lainnya di Indonesia.
Sementara itu, DR. Ir. Hj. Sri Nurdiati (Dekan FMIPA IPB dan Dosen Biokimia IPB) yang viral di medsos mengajak masyarakat untuk
terus melawan Covid-19 dengan antibodi, sehingga virus dapat dimusnahkan.
Adapun poin-poinnya adalah sebagai berikut:
1. Virus itu hanya bisa dikalahkan oleh “ANTIBODI”
2. “Antibodi” yg di dlm tubuh itu kyk pabrik, kadang banyak kadang sedikit.
3. Supaya produksi “antibodi” banyak, sering konsumsi vitamin C dan E setiap hari serta berjemur Sinar Matahari Pagi.
4. Virus itu nggak mungkin dihindari, jadi pasti selalu ada, contohnya kalau bersin, bisa dipastikan ada virus di situ. Bersin indikasi tubuh menolak.
5. Kalau berhasil tembus ke hidung dekat tenggorokan, tubuh akan batuk, tanda menolak.
6. Kalau masih tembus juga, baru demam. Kalau masih tembus juga, barulah “antibodi” keluar dr pabrik utk melawan perang dgn virus.
7. Kelemahan virus itu sm sabun. Kalau ngga ada hands sanitizer, pake sabun apa saja bisa bahkan sabun cuci piring jg bisa. Dlm 3-5 menit, virus akan mati sama sabun.
8. Selama 14 hari “antibodi” kita akan merekam virus ini dan disimpan dlm sel memori di otak.
9. Jadi kalau kita sembuh dan suatu saat kena corona lagi, sel memori ini akan aktif dlm 24 jam (ngga perlu menunggu 14 hari lagi).
Jadi, mari kita lebih fokus ke dalam tubuh dgn meyakinkan “STOCK ANTIBODI” cukup alias vitamin C/E rutin dikonsumsi dan Berjemur Sinar Matahari yg paling mudah.
Sumber vitamin C dan E antara lain:
✔ Jeruk Manis/nipis
✔ Tomat
✔ Jambu Biji
✔ Kacang Tanah
✔ Kacang Hijau
✔ Bayam
✔ Pucuk Melinjo
✔ Pucuk Kates.
Semoga bermanfaat buat kita semua & masyarakat.
Terus semangat berusaha melawan Virus Covid-19 & jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan agar diberi kesehatan, kekuatan, dan keselamatan kita sekeluarga serta segenap bangsa Indonesia.
Laporan : Siba/Ril
Editor/Posting : Imam Ghazali