Securitynews.co.id, PALEMBANG – Minggu, 02 Februari Tahun 2020 (02-02-2020) adalah salah satu tanggal cantik dan langka. Banyak artis, tokoh dan masyarakat di seluruh dunia memilih tanggal ini untuk mengabadikan moment sakral mereka. Tidak terkecuali di Sumsel.
Di tanggal ini, orang nomor satu di Sumsel H.Herman Deru dan sang istri Feby Deru Herman Deru pun tak kalah bahagia. Mereka akhirnya mendapatkan cucu perempuan pertama dari anak keduanya Hj Samantha Tivany B.Bus (Shasa) dan Muhammad Yaser SE. Proses kelahiran cucu ketiga Gubernur Sumsel ini dilakukan di RS Siloam Sriwijaya dibantu oleh dr Aerul Chakra SpOG dan berlangsung kurang lebih 30 menit.
Ditanya soal perasaannya menunggu kelahiran cucu, Gubernur mengaku tak begitu deg-degan atau cemas seperti orang kebanyakan. Hal ini Ia rasakan tak hanya saat menunggu kelahiran cucu saja tapi juga ketika Ia menunggu sang istri melahirkan.
“Nah inilah dari dulu Alhamdulillah aku nih idak pernah cemas atau tegang. Waktu nunggu anak aku lahir dulu cak itu jugo. Kareno aku ikhlas, percaya samo tim dokter dan yang pertamo percayokelah samo Allah. Jadi Alhamdulillah tenang. Kareno cemas jugo idak nyelesaike masalah,” tutur HD dengan bahasa plembangnyo.
Di usianya menginjak 53 tahun HD merasa sangat bersyukur karena masih diberi kesempatan menyaksikan kehadiran dan tumbuh kembang cucu-cucunya yang kini berjumlah 3 orang yakni Danis (Muhammad Mandala Sultan Persya), Deka (Muhammad Karenzo Zhafran Abiyasa), dan yang baru lahir Khansa Arumi Malaika Abiyasa.
“Di hari bahagia ini kami (bersama ibu Feby) sangat bersyukur dan berterima kasih pada Allah SWT sang pencipta diberi kesempatan dan bercanda dengan cucu. Bersyukur sekali, apolagi aku nih sudah dapet cucung dari umur 44 tahun,” jelasnya.
Setengah bercanda HD mengatakan, keberkahan yang didapatnya ini tak lain karena Ia berani memutuskan menikah muda kala itu. Karena itu Ia berharap anak cucunya dapat menjadi lebih taat beribadah. Sehingga dapat selalu mensyukuri nikmat kesehatan yang diberikan Allah SWT.
Bercerita lebih jauh soal nama-nama panggilan bagi cucu-cucunya tersayang, HD ternyata punya pakemnya sendiri. Nama panggilan untuk Danis misalnya ternyata merupakan gabungan nama Deru dan besannya yakni Ahmad Yanis yang disingkat menjadi Danis. Begitupun nama cucu keduanya Deka yang diambilnya dari penggabungan nama Deru dan nama besannya Karnain.
“Nah karno cucung ketigo ini betino, yang harus ngenjuk namo panggilan kesayangannyo Datinnyo (nenek perempuan) iyolah Bu Feby. Inisialnyo harus huruf F cak ibu Feby,” ujar HD.
Dikatakan HD nama-nama panggilan kesayangan dari Datuk dan Datin ini biasanya tidak sama dengan nama asli yang diberikan orang tua mereka. Namun karena sering digunakan, biasanya menjadi populer dengan sendirinya.
“Istilahnyo itu Ubi Kayu Pisang Gedah Kamu Galak Payu Dak Galak Sudah. Kami nih memang biaso ngenjuk namo-namo panggilan kesayangan Cak Danis samo Deka cak itulah. Kalo namo asli biarlah wong tuonyo dewek. Tapi biasonyo lamo-lamo namo-namo panggilan inilah yang dipake,” jelas HD.
Bagi HD kehadiran cucu adalah penyemangat yang tak ternilai meski terkadang diakuinya tingkah sang cucu juga kerap membuat keki. Seperti misalnya saat sang cucu (Deka) merengek minta dibelikan game online saat tengah malam.
Sebagai orang tua, HD tetap mengingatkan agar anak-anak tidak serta manja dan menyerahkan pengasuhan anak mereka ke kakek dan neneknya. Meskipun kakek dan neneknya masih sehat untuk mengurus dan mengasuh.
“Yang banyak terjadi itu tadi seolah-olah tanggung jawab ado di datuk samo datinnyo. Padahal domain mengurus anak itu tetap keduo uwong tuonyo. Tugas Kakek samo nenek itu adalah membimbing. Sehingga dalam keterlibatan pengasuhan juga tidak boleh terlalu dalam,” jelasnya.
Ketegasan itu ujar HD bukan karena Ia tak mau direpotkan oleh kehadiran cucu-cucunya tapi demi mendidik anaknya agar tidak ketergantungan pada siapa pun. Sehingga mereka lebih mandiri menjadi orang tua.
Di tempat yang sama Ketua TP PKK Sumsel Hj Feby Deru mengatakan, sebenarnya pemilihan tanggal cantik ini tidak begitu direncanakan. Namun memang kebetulan sesuai jadwal, anak ini harus lahir bulan Februari.
“Niat awalnya malah ingin disamakan saja dengan tanggal lahir datin nya (nenek) yaitu tanggal 20 Februari tapi tidak jadi,” kata Feby santai.
Sesuai saran dokter lanjut Feby, cucu ketiganya ini akan sebaiknya dilahirkan sebelum tanggal 20 Februari sebelum tanda kontraksi muncul. Karena kebetulan ada tanggal cantik 0202 tahun 2020 mereka pun akhirnya sepakat memilih tanggal tersebut dan mengatur jadwal operasi.
Ia pun berharap cucu ketiganya yang berjenis kelamin perempuan ini dapat menjadi keturunan yang soleha. Berbakti kepada orang tua dan berguna bagi agama, bangsa dan semua orang. Sekedar untuk diketahui Khansa Arumi juga merupakan cicit ke-9 dari Walikota Palembang Periode 1993- 2003 M.Husni dan istri.
“Kalo kato Datuknyo tadi biar nurut Datin nyo bae. Karno rajin bangun pagi. Jangan nurut mama nyo galak bangun siang,” ujar Feby terkekeh.
Selain keluarga besarnya, kelahiran cucu ketiga Gubernur itu juga tampak dihadiri sejumlah kerabat dan kolega termasuk Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel. Di antaranya Walikota Palembang Periode 1993-2003 M.Husni dan istri, Kepala Dinas Kesehatan Dra Lesty Nurainy, Kepala Dispenda Neng Muhaibah, Kasatpol PP Aris Saputra, Kepala BKD Nora Elisya, Komut Bank Sumsel Babel Edy Juanidi, dan sejumlah pejabat lainnya.
Laporan : Mita
Editor/Posting : Imam Ghazali