Securitynews.co.id, BANYUWANGI- GPS (Gerakan Preman Sangar) yang telah dikukuhkan oleh Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, MA (25-02-2023), adalah wadah bagi para mantan preman kampung untuk berjuang menjadi orang baik.
Opini masyarakat tentang GPS dan citra preman yang selama ini dianggap negatif, telah terbantahkan dengan munculnya GPS dengan kegiatan kegiatan positif yang tidak terduga oleh siapa pun. GPS lahir dengan paradigma baru. GPS bukanlah sebuah LSM atau Ormas, GPS adalah kumpulan para mantan preman yang ingin bermanfaat bagi sekelilingnya.
Ketua GPS Sholehudin mengatakan, GPS selalu ingin bermanfaat, berdaya guna dan menginspirasi masyarakat Banyuwangi khususnya yaitu dengan gerakan simple dan spontan seperti membersihkan tempat ibadah serta tempat pemakaman adalah gerakan gerakan sederhana kami. ”Semoga kami dapat bermanfaat jauh lebih luas lagi,” kata Sholeh panggilan akrab Sholehudin, Sabtu (04/03/2023).
“Prinsip kami adalah kami sudah lelah menyandang predikat sampah masyarakat. Kami ingin menjadi bagian dari masyarakat yang bermanfaat bagi masyarakat lain,” ucap Sholeh.
Masih kata Sholehudin, GPS sudah menjadi rumah kami, kami sudah tidak lagi tawuran antarkampung, kami sudah tidak saling merendahkan antarkampung, kami sudah menjadi saudara saat ini. “GPS adalah rumah serta tempat kami berkarya. Alhamdulillah masyarakat sangat bangga melihat kami kini, jika ada yang kurang dari kami, semoga itu dianggap sebagai hal wajar sebagai manusia. Semoga kami terus bisa perbaiki diri. STOP TAWURAN!!! STOP MERESAHKAN!!! PREMAN MODERN SIAP BERPIKIR MAJU!!!,” pungkas Sholeh.
Laporan : Redho
Posting : Imam Gazali