Securitynews.co.id, PALEMBANG- Eco print bisa menjadi salah satu pilihan bisnis untuk dilakoni dan menambah penghasilan bagi keluarga. Eco print merupakan teknik cetak yang pewarnaan pada kainnya menggunakan bahan alami, seperti daun dan bunga. Belakangan ini eco print mulai naik daun dan diminati masyarakat. Melihat peluang ini, Ketua TP PKK Sumsel Febrita Lustia Herman Deru bersama Wakil Ketua 1 TP PKK Sumsel Fauziah Mawardi Yahya menggelar pelatihan eco print bagi anggota TP PKK Sumsel.
Tidak hanya menggelar dan mengikuti pelatihan eco print yang diberikan pemateri, keduanya pun bahkan mendesain sendiri kain motif ramah lingkungan memanfaatkan bahan alam berupa dedaunan. Diakui wanita dengan panggilan akrab Feby Deru itu, mendesain kain bersama Fauziah Mawardi Yahya meningkatkan dan menjalin rasa kebersamaan di antara keduanya.
“Iya, tadi saya bersama Bu Fauziah, kami berdua mendesain kain dengan eco print. Ini memjalin kebersamaan sebagaimana layaknya kami berdua menjalankan organisasi PKK. Mendesain dan membuat kain berdua kita jadi tahu dan belajar proses kerjasama,” kata Feby Deru dibincangi usai membuat kain eco print di kediaman pribadi Wakil Ketua 1 PKK Sumsel, di Jalan Musyawarah, Polygon, Gandus, Selasa (11/02).
Belajar eco print ternyata memberikan pengalaman berbeda dan baru bagi Feby Deru dan Fauziah Mawardi Yahya. Dikatakan Feby jika selama ini kita selalu menganggap mudah dan sederhana bagaimana proses pembuatan kain eco print itu, prakteknya sungguh lain. “Prosesnya tidak segampang seperti yang kita bayangkan, ada beberapa tahapan mulai dari pemilihan dedaunan mencuci bersih dedaunan, pencelupan kain untuk pewarnaan, mendesain polanya, dan seterusnya,” ungkapnya.
Menurutnya tidak mengherankan jika kain eco print dijual dengan harga agak tinggi sebab proses produksinya sendiri cukup rumit. “Nanti segera kita akan menggelar pelatihan eco print ke seluruh PKK kabupaten/kota untuk lebih meningkatkan kemahiran para anggota PKK, walaupun pada tahun lalu kita sudah pernah mengadakan. Biar lebih mahir lagi,” imbuh Ketua TP PKK Sumsel yang dilantik pada 1 Oktober 2018 itu.
Sedangkan Wakil Ketua 1 TP PKK Sumsel Fauziah Mawardi Yahya mengatakan dengan mengikuti pelatihan eco print ini menambah wawasan dan pengetahuan lebih lanjut. “Jadi lebih tahu bagaimana proses pewarnaannya. Ternyata tidak mudah. Butuh kecermatan dan ketelitian untuk menghasilkan warna yang bagus,” tuturnya.
Senada dengan Ketua TP PKK Sumsel, bagi Fauziah Mawardi Yahya mendesain kain eco print memberikan pengalaman berharga bagi dirinya seperti melatih kesabaran, ketelitian, dan ketekunan.
Adapun Anggi pemateri eco print dari Galeri Wong Kito mengungkapkan rasa senang dan bangga bisa memberikan pelatihan bagi Ketua TP PKK Sumsel dan jajarannya. “Senang melihat antusias para Ibu mengikuti pelatihan eco print kali ini, dengan teknik iron blanket. Saya lihat mereka sudah cukup terampil,” tuturnya.
Pelatihan eco print dengan teknik iron blanket yang diikuti para anggota TP PKK Sumsel menggunakan dedaunan seperti daun jati, daun lanang, dan daun jarak di atas kain sepanjang tiga meter.
Laporan : Dewi
Editor/Posting : Imam Ghazali