Securitynews.co.id, MUSI RAWAS- Seperti diketahui pemerintah pusat sebelumnya memberikan bantuan berupa beras untuk keluarga sejahtera (sering disebut Rastra dulu Raskin) dengan cara menebus dengan harga subsidi. Lalu pada tahun ini bantuan diberikan secara gratis pada masyarakat masing-masing sebanyak 10 kilogram, yang bisa diambil menggunakan KBE sesuai kebutuhan. Sisanya, bisa dibelikan telur di e-Warung atau di tempat yang bekerja sama dengan mandiri.
Tetapi ironisnya Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang dikucurkan Senin (12/10) di Desa Megang Sakti IV Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musirawas (Mura) malah dipangkas pihak e-Warung diduga milik Sukariyanto/Sriwati, yang diberikan kewenangan sebagai perpanjangan tangan penyaluran bantuan ini. Dari informasi yang dihimpun terkuak, dari 199 KK (Kepala Keluarga) yang berhak menerima bantuan beras 10 kilogram dan telur. Namun hal memalukan pun dilakukan oleh pihak e-Warung dari 199 KK penerima BPNT, sekitar 169 KK bantuan beras 10 kilogram dan telur 1 karpet malah dipangkas. Pihak e-Warung hanya memberikan masing-masing KK hanya 9 kilogram beras begitu juga telur ayam diambil 2 butir.
“Kami para penerima bantuan BPNT tanggal 12 Desember lalu, hanya diberikan beras 9 kilogram padahal seharusnya 10 kilo gram begitu juga dengan telur yang kami terima dipotong juga atau diambil 2 butir oleh pihak e-Warung,” jelas warga yang meminta namanya dirahasiakan karena khawatir pada pemilik warung atas informasinya itu, Kamis (15/10).
Sementara itu, Kepala Desa Megang Sakti IV Sugeng ditanyai mengenai hal tersebut menyatakan bahwa dirinya dan perangkat desa lain tidak mengetahui jika BPNT telah direalisasikan oleh pihak pemerintah daerah. Pihak e-Warung tidak mengoordinasikan hal ini pada pendamping seperti, pihak Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Perangkat Desa lain.
“Mengenai masalah dan gejolak atas apa yang terjadi itu diluar koordinasi kami Pemerintah desa, kalaupun ada pemotongan silakan yang melakukan bertanggung jawab,” tegas Kades.
Laporan : Rudi Tanjung
Editor/Posting : Imam Ghazali