Securitynews.co.id, SURABAYA- Pelaku pembacokan terhadap Achmad Suhandi (55) warga Jalan Wonosari Wetan II-E/5, Semampir, Surabaya hingga tewas akhirnya dibekuk. Pelaku mengaku puas dan siap dihukum. Pelaku diketahui bernama Mat Nadim (55), tetangga korban. Dia dibekuk Unit Reskrim Polsek Semampir dan Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, di sebuah rumah di daerah Madura.
“Yang bersangkutan ini diamankan anggota dalam kurun waktu kurang 10 jam, di rumah orang tuanya di daerah Sampang, Madura,” terang Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Ganis Setyaningrum, Minggu (18/10/2020).
Selain menangkap pelaku, tim gabungan itu juga menyita senjata tajam jenis celurit yang dipakai pelaku menghabisi nyawa korban. Ganis menyebut bila pembacokan itu dipicu cemburu dan dendam.
“Untuk motifnya itu dipicu kecemburuan dan dendam lama. Jadi tersangka ini mencurigai istrinya telah diselingkuhi oleh korban yang diketahui merupakan tetangganya sendiri,” jelas Ganis.
Sementara pelaku Mat Nadin terlihat tidak menyesal sama sekali. Dia mengaku siap dihukum. “Saya puas dan siap dihukum. Saya sama sekali tidak menyesal,” ucapnya lantang.
Mat mengaku membunuh korban karena dendam lama. Dia menuding musuhnya itu sering selingkuh dengan istrinya, sehingga menyebabkan cemburu buta.
Pria yang bekerja sebagai juru parkir (jukir) di pasar maling Wonokromo itu juga menceritakan bahwa korban kerap menghampiri dan mengajak ngobrol istrinya saat dirinya tidak berada di rumah. “Kalau tidak ada orang (suami) di rumah, ini kan tidak boleh sebenarnya,” katanya.
Pelaku Mat Nadim digiring di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Dendam Mat sudah tumbuh sejak 2019. Bermula saat ia memergoki korban berada di dalam rumah bersama dengan istrinya dan dalam keadaan pintu tertutup rapat. “Siapa yang tidak cemburu melihat kenyataan seperti itu. Tapi saya berusaha memendam, walaupun hati ini sakit,” ungkapnya.
Setelah kejadian itu, Mat sempat cek cok dengan istrinya. Dia menuduh sang istri dan korban telah menjalin hubungan gelap, selingkuh. “Waktu itu istri saya nggak mengaku. Tapi sebagai laki-laki saya merasa yakin mereka selingkuh,” tambahnya.
Seiring berjalannya waktu, Mat merasakan sakit hatinya semakin mendalam. Apalagi setelah dia melihat kedekatan korban dengan sang istri. “Lelaki mana yang bisa tahan. Hati saya rasanya seperti disayat-sayat melihat itu,” sambung Mat.
Puncak dendam Mat terhadap korban dilampiaskan dengan membacok korban hingga tewas. Celurit yang dipakainya itu dibelinya dari kampung halamannya di Sampang, Madura. Tepat pada Jumat (16/10/2020) pagi, korban ketika hendak menjemput istrinya di pasar dengan mengendarai motor. Tiba-tiba Mat datang dan sempat terjadi cekcok dengan korban di depan rumahnya.
Mat mengeluarkan celuritnya dan membacok korban dengan membabi buta. Akibat bacokan itu, korban mengalami luka di dada, tangan hingga wajah. Mirisnya, peristiwa berdarah itu terjadi di depan anak korban yang masih kecil.
Setelah melihat korban tumbang, Mat melarikan diri ke Madura. Sedangkan anak korban yang melihat bapaknya bersimbah darah langsung naik sepeda angin menuju rumah kerabatnya di Tenggumung untuk memberitahu kejadian tersebut.
Dari situlah anak korban dan kerabatnya melapor ke Polsek Semampir dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya hingga kemudian Mat berhasil ditangkap.
Laporan : Redho
Editor/Posting : Imam Ghazali