Securitynews.co.id, PALEMBANG – Gubernur Sumsel H. Herman Deru memastikan, dirinya tak akan pernah bosan datang ke setiap acara yang digelar oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumsel. Tak terkecuali pada acara Rapat Teknis Daerah dan Training Public Speaking dalam rangka persiapan SP2020 Provinsi Sumsel di Whyndam Hotel, Rabu (11/12/19) pagi.
Hal itu karena, HD meyakini data-data yang dikeluarkan BPS sangat penting baginya sebagai Kepala Daerah. “Tak perlu merayu saya ke BPS, Saya pasti datang kalau ada acara. Karena ini penting bagi saya. Saya adalah salah satu kepala daerah yang sangat meyakini kalau data BPS itu akurat. Karena sekarang membangun itu tidak cukup dengan uang dan feeling saja,” tegas HD.
Saat ini lanjut HD semua pihak tidak bisa lagi bekerja secara parsial melainkan harus terintegrasi dan ini sangat membutuhkam ketegasan pemimpin. Dicontohkannya untuk membangun rumah saja data sangat diperlukan agar bangunan tidak miring. Apalagi jika ini menyangkut pembangunan nasional.
Untuk itulah HD juga menyarankan beberapa hal. Salah satunya memahami dulu karakteristik masyarakat setempat untuk memudahkan pendataan. Caranya dengan menempatkan petugas pendataan yang memang asli daerah tersebut.
“Kalau bisa harus orang setempat. Karena Kalau tidak paham dengan kondisi lapangan belum tentu kita bisa dapat data yang bener. Karena ada saja yang tidak mau buka pintu karena takut ada kekayaannya ketahuan, atau ada keluarga dari luar yang belum terdaftar. Sumsel ini spesifik karena tidak ada suku yang mendominasi dari 9 suku besar yang ada,” jelasnya.
Selain menggunakan petugas asli setempat, pendekatan lain yang dapat dilakukan adalah dengan membagikan souvenir.
Deputi Bidang Statistik Sosial BPS RI, Dr. Margo Yuwono di awal sambutannya, mengatakan sangat bangga bisa datang ke Palembang. Kesempatan itu pun dia manfaatkan untuk mengajak semua masyarakat berpartisipasi membantu BPS mencatat Indonesia melalui Sensus Penduduk 2020.
Dijelaskan Margo Yuwono, capaian indikator Indonesia tahun 2045 diharapkan masuk dalam kategori negara maju dengan pendapatan perkapita mencapai Rp 320 juta pertahun dan kemiskinan diharapkan mendekati nol persen. Sehingga Indonesia bisa masuk 5 besar ekonomi dunia.
“Untuk sampai kesana kita tentu perlu melanjutkan pembangunan infrasatruktur, penyederhanaan birokrasi, melakukan transformasi dari SDA ke pengetahuan sesuai arahan Presiden RI. Dan kita ada peluang mewujudkan Indonesia maju karena kita punya bonus demografi,” jelasnya.
Menurut Deputi apa yang menjadi prioritas dan telah disampaikan Presiden tersebut membutuhkan data menjadi tugas BPS untuk mencatatnya. Termasuk data yang dibutuhkan untuk merancang SDM dari kondisi sekarang hingga kondisi yang diharapkan.
“Tugas kita mencatat program pemerintah perubahan SDM apakah pengangguran bertambah atau berkurang semua kita catat. Termasuk pembangunan infrastruktur apakah mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan lainnya,” jelas Margo Yuwono.
Data kependudukan ini lanjut Margo Yuwono membutuhkan data yang berkualitas karena dengan data inilah yang dapat membantu pengentasan kemiskinan termasuk akses dan multi kesehatan. Ia pun meyakini jika data kependudukan bagus maka aspek perencanaan juga akan semakin baik.
“Melalui kegiatan ini saya harap dukungan Pak Gubernur untuk menghimbau masyarakat mau berpartisipasi dengan masyarakat. Membantu kami mencatat Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu Kepala BPS Provinsi Sumsel Endang Triwahyu Ningsih, menjelaskan bahwa tahun 2020 ini BPS punya hajatan besar melaksanakan Sensus Penduduk (SP) 2020. Hal ini sesuai amanat UU tahun 1997. SP2020 ini sangat istimewa karena dilakukan dengan menggunakan data registrasi sebagai dasar menuju penggunaan sensus penduduk online.
“Maka dari itu BPS kab/kota se-Sumsel harus melaksanakan ini dengan penuh tanggung jawab sesuai SOP. Dimana tahapan penting dari proses ini adalah perlu konsolidasi, koordinasi dan publisitas pada tingkat daerah. Hal ini juga sangat membutuhkan dukungan Gubernur, Walikota dan Bupati serta seluruh lapisan masyarakat agar berpartisipasi aktof pada SP2020 ini,” terang Endang.
Lebih jauh dikatakannya, untuk mendukung pelaksanaan SP2020 ini BPS Sumsel telah melakukan sejumlah komitmen bersama baik itu dengan Forkompinda, OPD hingga paguyuban. Juga memantapkan konsolidasi, koordinasi dan publisitas agar Rapat Teknis Daerah (Ratekda) ini terlaksana.
“Ada 340 peserta Ratekda yang ikut ambil bagian, mereka ini terdiri dari pejabat struktural, hingga pejuang data di lapangan. Melalui acara ini kami mohon dukungan penuh Pak Gubernur serta arahan untuk menyukseskan SP2020,” jelasnya.
Ratekda kali ini mengambil tema Sensus Penduduk 2020 : Kolaborasi Menuju Satu Data Kependudukan. Diikuti sekitar 340 peserta yang diselenggarakan mulai tanggal 8-14 Desember mendatang.
Laporan : Akip
Posting : Imam Ghazali