Securitynews.co.id, PALEMBANG | Pasangan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang Charma Afrianto-Novembriono (Boy) meramaikan persaingan pemilihan Wali Kota (Pilwako) Palembang 2024. Keduanya memilih deklarasi di bulan puasa untuk dapat keberkahan Ramadan.
Mereka akan maju dari jalur independen, bukan melalui dukungan parpol. Soal jumlah dukungan, keduanya mengklaim sudah mencukupi. Mendapat 205 ribu dukungan masyarakat, jauh melebihi syarat 79 ribu KTP.
“Kita sudah dapat 205 ribu dukungan dari masyarakat dan akan terus bertambah. Ketika pendaftaran dibuka Mei nanti, kita akan langsung mencalonkan diri. Kita optimis di Pilwako nanti,” ujar Charma usai deklarasi, Senin (25/3/2024).
Charma Afrianto mengatakan, permasalahan kota Palembang cukup kompleks. Mulai dari kesejahteraan, ekonomi, minimnya pendapatan asli daerah, UMKM dan sebagainya. Hal itu disampaikan layaknya konsep “Desak Anies” yang dihadiri berbagai kalangan profesi, seperti ojek online, marbot masjid, UMKM, mahasiswa, termasuk para anak muda Palembang.
“Angka pengangguran kita saat ini cukup tinggi, dari 8 persen kemudian masuk masa pandemi hingga kini menjadi 11,2%. Jumlah warung yang merupakan usaha andalan masyarakat kian tergerus oleh ritel modern. Dulu warung itu mencapai 13 ribuan kini hanya tersisa 3.500 saja,” ungkapnya.
Menurutnya, toko ritel modern sudah tidak lagi ikuti aturan buka dengan radius jarak seauai ketentuan 100 meter. Saat ini, usaha tersebut berhadap-hadapan bahkan berdampingan. Kondisi membuat usaha warung gulung tikar.
“Ini yang membuat tingkat kesejahteraan masyarakat kita semakin menurun, belum lagi soal pengangguran yang terus naik. Dari obrolan saya dengan para Generasi Z, setidaknya ada 39% anak muda yang kesusahan mencari pekerjaan,” ungkapnya.
Ia menilai, kondisi itu membuat ekonomi Palembang tidak berkembang dengan baik. Padahal, dimasa pandemi lalu UMKM menjadi penopang ekonomi nasional dan mampu bertahan dari badai.
“Kita juga akan dorong anak muda untuk membangun entrepreneurship dengan kebijakan-kebijakan yang pro untuk perekonomian di lapisan masyarakat bawah,” katanya.
Ia juga mempersoalkan kontribusi pemilik usaha tambang yang memanfaatkan Sungai Musi sebagai lalu lintas transportasi. Sumbangan industri tambang bagi pendapatan asli daerah (PAD) disebutnya masih minim.
“Palembang hanya dapat Rp 22 miliar, sementara potensi retribusi pertambangan itu bisa sampai Rp 700 miliar. Jika itu tercapai maka PAD naik dan bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Ia menambahkan, memilih Novembriono sebagai pasangannya karena memiliki cita-cita yang sama membangun Palembang. Novembriono mengatakan, menerima pinangan Charma karena dinilainya cerminan masyarakat bawah.
“Kita sudah siap maju melalui jalur independen. Tadi sore saat bertemu dengan ibu-ibu, ternyata dia lebih menyukai calon yang bukan berasal dari partai. Alasannya agar tidak terikat dengan janji politik yang dapat merugikan masyarakat secara keseluruhan,” ujarnya.
Ia juga menyebut, banyak masyarakat berharap pemimpin yang lahir dari rakyat dan kalangan yang tidak diperhitungkan. Hal ini, membuatnya optimis untuk berjuang dan menyuarakan suara masyarakat.
Diketahui, Novembriono pernah menjadi penasihat mantan Wali Kota Palembang Romi Herton. Saat ini ia juga memimpin Ketua ABUJAPI (Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia) Sumsel.